“Create less, promote more“ ( Salma Jafri )
Repurpose konten lama adalah suatu metode mengemas ulang konten lama menjadi konten baru semenarik mungkin dengan perspektif baru.
Sebuah konten, baik itu berupa artikel maupun video, adalah sebuah aset yang berharga dalam konteks content marketing. Seperti yang kita ketahui, pembuatan konten membutuhkan waktu dan biaya, oleh karena itu sebuah konten harus kita maksimalkan nilai manfaatnya untuk menunjang kegiatan pemasaran perusahaan.
Untuk membuat konten–konten yang fresh dan original secara rutin memang tidaklah mudah, karena dibutuhkan kreativitas yang tinggi. Repurpose konten lama merupakan salah satu trik yang bisa dipakai apabila sedang kehabisan ide segar untuk membuat konten atau pun sekadar ingin memaksimalkan nilai manfaat konten–konten lama.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Berikut ini 5 keuntungan repurpose konten lama dalam kegiatan pemasaran:
Keuntungan pertama dari repurpose konten lama adalah menghemat waktu dan biaya pembuatan konten. Repurpose konten lama dapat menghemat waktu dan biaya pembuatan konten lebih dari 50%. Dengan menghemat waktu dan biaya pembuatan konten, kita bisa meningkatkan ROI dari content marketing, dan pada akhirnya meningkatkan ROI dari kegiatan pemasaran kita.
Dengan melakukan repurpose konten lama, kita bisa mendapatkan audience yang baru dan berbeda. Jumlah audiens juga bisa ditingkatkan. Konten yang sama, apabila ditayangkan pada waktu yang berbeda, akan cenderung menarik audience baru. Dengan demikian, repurpose konten lama dapat meningkatkan visibility sebuah konten.
Audience, dalam konteks content marketing, juga merupakan para pelanggan potensial, yang apabila dikonversi dengan baik, nantinya akan menjadi pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan pencapaian penjualan perusahaan yang melakukan content marketing.
Sebuah konten memiliki masa hidup atau masa kedaluwarsa. Sebagai contoh, apabila kita posting sebuah konten melalui media sosial, maka konten itu hanya akan bertahan satu sampai dengan dua jam saja untuk menarik perhatian dari para pemakai media sosial. Contoh lain, apabila kita posting sebuah artikel pada blog, maka artikel tersebut hanya akan bertahan kurang dari seminggu untuk menarik perhatian dari para pembaca blog kita.
Maka dengan melakukan repurpose konten lama, kita dapat memperpanjang masa hidup atau masa kedaluwarsa sebuah konten menjadi lebih lama.
Optimasi Mesin Pencarian, atau Search Engine Optimization (SEO), dapat didukung dengan melakukan content marketing. Konten–konten yang kita buat dan publikasi melalui blog atau pun media sosial akan secara otomatis dikenali oleh mesin pencarian, seperti Google misalnya, dan hal ini akan mendukung kegiatan optimasi mesin pencarian kita.
Sebuah konten yang memiliki audiens berjumlah banyak dan tingkat engagement yang tinggi, akan cenderung memiliki ranking yang tinggi pula pada hasil mesin pencarian (Search Engine Result Pages). Semakin tinggi ranking yang dimiliki konten kita pada mesin pencarian, semakin tinggi pula kemungkinan konten kita menarik pelanggan potensial.
Sangat mungkin ketika seorang calon pelanggan membaca konten kita pertama kali, pelanggan tersebut memang belum membutuhkan produk atau jasa kita. Namun, ketika calon pelanggan yang sama membaca konten lama yang telah dikemas ulang di waktu yang berbeda, calon pelanggan tersebut telah benar–benar membutuhkan produk atau jasa kita.
Dengan melakukan repurpose konten lama, kita juga sedang meningkatkan frekuensi tayang konten tersebut. Hal ini pada akhirnya akan bisa meningkatkan tingkat konversi calon pelanggan menjadi pelanggan.
Baca juga: Tips Mengolah Konten Lama untuk Kegiatan Repurpose yang Efektif
Repurpose konten lama memiliki banyak keuntungan di mana pada akhirnya dapat mendukung pencapaian tujuan akhir dari content marketing, yaitu meningkatkan jumlah pelanggan dan pencapaian nilai penjualan perusahaan yang sedang melakukan content marketing.