Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Apa Itu Agile Marketing?

By
iMarketology
 •
May 19, 2020

“Kekuatan dari Agile Marketing adalah menguji setiap asumsi dan taktik di setiap langkah dari jalan yang digunakan, dan hanya mengikuti sebuah arahan ketika kita memiliki bukti hal tersebut akan berhasil“ (Anna Guerrero, Canva)

Kata agile dapat diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai “cepat dan terkoordinasi dengan baik dalam pergerakan atau tindakannya”. Atau dapat juga diterjemahkan sebagai "lincah, gesit, atau responsif". Kalau dikaitkan dengan konteks marketing, yakni, menggunakan hasil kampanye pemasaran di target pasar sebagai umpan balik untuk tahap perencanaan dan desain secara iteratif (berulang).

Definisi Agile Marketing menurut Andrea Fryrear adalah pendekatan pemasaran taktis di mana tim pemasaran mengidentifikasi dan memfokuskan usaha kolektifnya pada proyek-proyek bernilai tinggi, menyelesaikannya secara bersama, mengukur dampaknya, kemudian secara berkelanjutan dan bertahap meningkatkan hasilnya seiring berjalannya waktu.

Sementara, menurut Marketing Insider Group, Agile Marketing adalah aplikasi jangka panjang yang dipikirkan dan dipertimbangkan secara mendalam dari sebuah metodologi yang cepat dan terkoordinasi dengan baik untuk mengelola dan memperbaiki cara yang digunakan sebuah tim pemasaran untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penerapan g ini memerlukan sebuah visi strategis, dan rencana pemasaran jangka pendek, menengah, dan panjang.

Atau untuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dimengerti, Agile Marketing adalah sebuah metode dan proses iteratif yang digunakan untuk mengelola kampanye pemasaran yang dilakukan oleh sebuah tim pemasaran, di mana hasil dari kampanye pemasaran pada target pasar bisa secara cepat langsung digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada fase perencanaan dan desain awal. Proses iteratif ini diulang-ulang terus selama kampanye pemasaran berjalan.

Metode dan proses iteratif yang digunakan dalam Agile Marketing ini sebenarnya mengadopsi metode dan proses yang digunakan dalam project pengembangan perangkat lunak komputer.

Untuk mempermudah implementasi Agile Marketing pada sebuah tim pemasaran dibutuhkan software komputer khusus yang menjadi alat bantu untuk mengkoordinasi seluruh anggota tim pemasaran dalam melakukan kampanye pemasarannya.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Manfaat Implementasi Agile Marketing

Berikut ini adalah beberapa manfaat implementasi Agile Marketing pada tim pemasaran sebuah brand:

Pertama, implementasi Agile Marketing dapat mengurangi tingkat stres anggota tim pemasaran, karena penerapan strategi ini akan membuat beragam pekerjaan yang harus dilakukan untuk berbagai kampanye pemasaran secara bersamaan dapat lebih terkoordinasi. Dan, ketika tingkat stres lebih rendah, maka tim pemasaran akan dapat bekerja dan berpikir dengan lebih kreatif.

Juga dapat mengurangi konflik antar pribadi di dalam tim pemasaran karena implementasi Agile Marketing membuat komunikasi antar anggota tim pemasaran menjadi lebih baik.

Kedua, implementasi Agile Marketing membuat penggunaan sumber daya kampanye pemasaran, baik itu finansial, waktu, maupun sumber daya manusia, lebih efisien dan efektif. Karena, program kampanye pemasaran yang hasilnya terlalu rendah, bisa secara cepat dihentikan atau diperbaiki. Demikian pula dengan program kampanye pemasaran yang hasilnya baik dapat ditingkatkan intensitasnya.

Ketiga, melalui strategi ini, tim pemasaran dapat melakukan kampanye pemasaran berdasarkan data dan eksperimen, bukan asumsi atau pendapat saja.

Keempat, Agile Marketing membuat tim marketing mampu merespon perubahan yang terjadi di target pasar secara cepat.

Kelima, dengan Agile Marketing ini tim juga menjadi dapat melakukan kampanye pemasaran dengan lebih cepat lalu menguji dan mengoptimasinya seiring berjalannya waktu.

Keenam, dengan mengimplementasikan Agile Marketingg, membuat brand dapat melakukan beberapa campaign marketing secara bersamaan, kemudian mengulang kampanye-kampanye yang berhasil dijalankan.

Ketujuh, efektivitas kampanye pemasaran akan meningkat karena mudahnya mendapat insight dari departemen lain di luar marketing.

Kedelapan, keunggulan dariAgile Marketing ini memudahkan tim pemasaran untuk melakukan data driven marketing dengan lebih efektif.

Kerangka kerja untuk membantu implementasi agile marketing

Ada dua kerangka kerja yang sering digunakan untuk membantu implementasi Agile Marketing, yaitu:

Pertama, SCRUM. SCRUM adalah sebuah kerangka kerja di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya dapat menyelesaikan masalah-masalah kompleks, sambil secara produktif dan kreatif menghasilkan produk-produk dengan nilai setinggi mungkin.

Kedua, Kanban. Kanban adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengimplementasikan agile software development. Kanban adalah bahasa Jepang yang artinya signboard atau billboard. Penggunaan Kanban membutuhkan komunikasi real-time dan transparansi pekerjaan secara keseluruhan. Pada Kanban, masing-masing jenis pekerjaan divisualisasikan pada sebuah papan, di mana semua anggota tim bisa melihat status penyelesaian pekerjaan tersebut setiap saat.

Contoh implementasi agile marketing

Berikut ini adalah 3 hal manfaat yang diperoleh oleh MarketerGizmo dalam 2 bulan pertama melakukan implementasi Agile Marketing:

Pertama, jumlah kunjungan ke landing page meningkat 252%. Tingkat konversi yang dialami juga meningkat tajam yakni, sebesar 810%.

Kedua, produktivitas produksi konten juga meningkat 4 kali lipat dari sebelumnya, tanpa kehilangan kualitas konten.

Ketiga, semua anggota tim mereka selalu memperoleh informasi terkini tentang project yang ada dan perkembangan penyelesaiannya.

Klik di sini untuk menemukan profesional yang bisa membantu Anda dalam kampanye pemasaran brand!

“Kekuatan dari Agile Marketing adalah menguji setiap asumsi dan taktik di setiap langkah dari jalan yang digunakan, dan hanya mengikuti sebuah arahan ketika kita memiliki bukti hal tersebut akan berhasil“ (Anna Guerrero, Canva)

Kata agile dapat diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai “cepat dan terkoordinasi dengan baik dalam pergerakan atau tindakannya”. Atau dapat juga diterjemahkan sebagai "lincah, gesit, atau responsif". Kalau dikaitkan dengan konteks marketing, yakni, menggunakan hasil kampanye pemasaran di target pasar sebagai umpan balik untuk tahap perencanaan dan desain secara iteratif (berulang).

Definisi Agile Marketing menurut Andrea Fryrear adalah pendekatan pemasaran taktis di mana tim pemasaran mengidentifikasi dan memfokuskan usaha kolektifnya pada proyek-proyek bernilai tinggi, menyelesaikannya secara bersama, mengukur dampaknya, kemudian secara berkelanjutan dan bertahap meningkatkan hasilnya seiring berjalannya waktu.

Sementara, menurut Marketing Insider Group, Agile Marketing adalah aplikasi jangka panjang yang dipikirkan dan dipertimbangkan secara mendalam dari sebuah metodologi yang cepat dan terkoordinasi dengan baik untuk mengelola dan memperbaiki cara yang digunakan sebuah tim pemasaran untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penerapan g ini memerlukan sebuah visi strategis, dan rencana pemasaran jangka pendek, menengah, dan panjang.

Atau untuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dimengerti, Agile Marketing adalah sebuah metode dan proses iteratif yang digunakan untuk mengelola kampanye pemasaran yang dilakukan oleh sebuah tim pemasaran, di mana hasil dari kampanye pemasaran pada target pasar bisa secara cepat langsung digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada fase perencanaan dan desain awal. Proses iteratif ini diulang-ulang terus selama kampanye pemasaran berjalan.

Metode dan proses iteratif yang digunakan dalam Agile Marketing ini sebenarnya mengadopsi metode dan proses yang digunakan dalam project pengembangan perangkat lunak komputer.

Untuk mempermudah implementasi Agile Marketing pada sebuah tim pemasaran dibutuhkan software komputer khusus yang menjadi alat bantu untuk mengkoordinasi seluruh anggota tim pemasaran dalam melakukan kampanye pemasarannya.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Manfaat Implementasi Agile Marketing

Berikut ini adalah beberapa manfaat implementasi Agile Marketing pada tim pemasaran sebuah brand:

Pertama, implementasi Agile Marketing dapat mengurangi tingkat stres anggota tim pemasaran, karena penerapan strategi ini akan membuat beragam pekerjaan yang harus dilakukan untuk berbagai kampanye pemasaran secara bersamaan dapat lebih terkoordinasi. Dan, ketika tingkat stres lebih rendah, maka tim pemasaran akan dapat bekerja dan berpikir dengan lebih kreatif.

Juga dapat mengurangi konflik antar pribadi di dalam tim pemasaran karena implementasi Agile Marketing membuat komunikasi antar anggota tim pemasaran menjadi lebih baik.

Kedua, implementasi Agile Marketing membuat penggunaan sumber daya kampanye pemasaran, baik itu finansial, waktu, maupun sumber daya manusia, lebih efisien dan efektif. Karena, program kampanye pemasaran yang hasilnya terlalu rendah, bisa secara cepat dihentikan atau diperbaiki. Demikian pula dengan program kampanye pemasaran yang hasilnya baik dapat ditingkatkan intensitasnya.

Ketiga, melalui strategi ini, tim pemasaran dapat melakukan kampanye pemasaran berdasarkan data dan eksperimen, bukan asumsi atau pendapat saja.

Keempat, Agile Marketing membuat tim marketing mampu merespon perubahan yang terjadi di target pasar secara cepat.

Kelima, dengan Agile Marketing ini tim juga menjadi dapat melakukan kampanye pemasaran dengan lebih cepat lalu menguji dan mengoptimasinya seiring berjalannya waktu.

Keenam, dengan mengimplementasikan Agile Marketingg, membuat brand dapat melakukan beberapa campaign marketing secara bersamaan, kemudian mengulang kampanye-kampanye yang berhasil dijalankan.

Ketujuh, efektivitas kampanye pemasaran akan meningkat karena mudahnya mendapat insight dari departemen lain di luar marketing.

Kedelapan, keunggulan dariAgile Marketing ini memudahkan tim pemasaran untuk melakukan data driven marketing dengan lebih efektif.

Kerangka kerja untuk membantu implementasi agile marketing

Ada dua kerangka kerja yang sering digunakan untuk membantu implementasi Agile Marketing, yaitu:

Pertama, SCRUM. SCRUM adalah sebuah kerangka kerja di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya dapat menyelesaikan masalah-masalah kompleks, sambil secara produktif dan kreatif menghasilkan produk-produk dengan nilai setinggi mungkin.

Kedua, Kanban. Kanban adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengimplementasikan agile software development. Kanban adalah bahasa Jepang yang artinya signboard atau billboard. Penggunaan Kanban membutuhkan komunikasi real-time dan transparansi pekerjaan secara keseluruhan. Pada Kanban, masing-masing jenis pekerjaan divisualisasikan pada sebuah papan, di mana semua anggota tim bisa melihat status penyelesaian pekerjaan tersebut setiap saat.

Contoh implementasi agile marketing

Berikut ini adalah 3 hal manfaat yang diperoleh oleh MarketerGizmo dalam 2 bulan pertama melakukan implementasi Agile Marketing:

Pertama, jumlah kunjungan ke landing page meningkat 252%. Tingkat konversi yang dialami juga meningkat tajam yakni, sebesar 810%.

Kedua, produktivitas produksi konten juga meningkat 4 kali lipat dari sebelumnya, tanpa kehilangan kualitas konten.

Ketiga, semua anggota tim mereka selalu memperoleh informasi terkini tentang project yang ada dan perkembangan penyelesaiannya.

Klik di sini untuk menemukan profesional yang bisa membantu Anda dalam kampanye pemasaran brand!

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles