Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Bagaimana Contoh Case Study yang Efektif di Tahun 2019 Lalu?

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 19, 2020

Masih banyak brand yang percaya dengan menayangkan konten dalam bentuk case study akan memberikan banyak manfaat bagi mereka. Apalagi konten satu ini dipercaya dapat menjadi tools yang efektif untuk mendorong minat masyarakat agar mau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan brand.

Di tahun 2020, case study pun masih penting untuk disajikan guna mendorong tingkat penjualan dan menayangkan bukti bahwa brand dapat membantu memecahkan permasalahan dari para pelanggan yang telah menggunakan produk atau jasa brand terkait.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Lalu seperti apa contoh case study yang berhasil di tahun 2019 lalu? Dan dengan mempelajari dari contoh terbaik ini, kita dapat mempelajari teknik yang efektif dan mendapat inspirasi untuk kegiatan marketing yang kita jalankan berikutnya.

Dan berikut beberapa contoh case study yang dirangkum dari Hubspot:

Designing the Future of Urban Farming oleh IDEO

IDEO merupakan perusahaan desain yang tahu bagaimana cara menyajikan konten case study dengan mengedepankan unsur simpilicity. Ketika audiens mengunjungi laman case study tersebut, maka mereka langsung disambut oleh sebuah foto yang besar dengan dua kolom simpel yang bertuliskan “The Challenge” dan “The Outcome”.

Dari penampilannya IDEO dapat mengomunikasikan dua pilar utama dari case study yang disajikannya. Berdasarkan case study tersebut kita dapat mengetahui bahwa IDEO dapat memberikan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan startup INFARM.

Dan kalau kita terus menuruni laman case study tersebut, kedua pilar tersebut akan dielaborasi dengan tulisan yang komprehensif mengenai bagaimana proses IDEO memecahkan permasalahan tersebut, dengan tambahan quote dan visual yang menarik.

Customer Case Study: ElliotLee Estate Agents oleh Pioneer Business Systems

Pada tahun 2018, 45% masyarakat menyaksikan video lebih dari satu jam melalui platform Facebook atau YouTube dalam satu minggu. Menyajikan case study dalam bentuk video dapat menjadi cara yang efektif untuk menarik pelanggan potensial yang lebih memiliki minat untuk menonton video dibanding membaca text. Ditambah, video dapat membantu untuk menyampaikan emosi pelanggan.

Case study dari Pioneer Business Systems ini dapat memperlihatkan kepada audiens mengenai efek dari sistem telepon milik perusahaan tersebut terhadap klien mereka, ElliotLee Estate Agents. Video tersebut tetap disertakan text untuk memisahkan bagian-bagian dari video tersebut.

How One Ecommerce Business Solved the Omnichannel Challenge with Bitly Campaigns oleh Bitly

Bitly membuat pendekatan yang berbeda dari sebuah case study yang berat pada tulisan dengan menyajikan case study dalam bentuk PDF. Case study ini mudah untuk dipahami karena terbagi dalam beberapa bagian seperti “The Goal”, “Top Omnichannel Obstacles”, dan juga beberapa bagian berbentuk gambar dalam bagian “The Set-Up” dan “The Launch”.

Dengan menyajikan case study dalam format PDF yang dapat di-download, membuat case study dari bitly ini terlihat seperti sebuah konten behind the scene yang eksklusif. Dan karena format PDF dapat dibuka dari berbagai browser, maka para pembaca menjadi tidak memiliki hambatan dalam membaca keseluruhan case study tersebut.

How Social Media Insights Turned Around Lexus’ Holiday Campaign oleh Infegy

Menyajikan kekurangan di dalam sebuah case study tentu beresiko tinggi. Namun terkadang dengan resiko yang tinggi maka dapat akan datang hadiah yang besar. Dalam kasus Infegy, gated cotent yang mereka berikan senilai dengan informasi yang kita berikan, apalagi klien mereka adalah salah satu brand mobil ternama yakni, Lexus.

Case study berbentuk PDF ini seperti kumpulan artikel yang menarik termasuk judul-judul yang memikat seperti “The Rise of Lexus” dan “The Fall of Lexus”. Tidak hanya itu, case study ini juga ditambahkan pie chart yang berwarna dan juga komentar-komentar nyata dari para pelanggan yang merasa tidak senang dengan iklan kampanye Lexus saat liburan. PDF yang disajikan ini, memuat 6 halaman dengan ukuran font yang besar sehingga memudahkan para audiens untuk membacanya hanya dalam beberapa menit saja.

StyleHaul oleh Asana

Secara sekilas case study yang disajikan Asana akan terlihat penuh dengan text. Namun ada alasan dibalik itu. Kalau kita membacanya, maka akan terasa seperti cerita kreatif yang diutarakan dari perspektif pelanggan. Untuk singkatnya, Asana tahu bahwa audiensya tidak akan percaya jika dilihat dari perspektif dan impresi customer service saja, maka itu dia meminta SVP of Business & Network Operations StyleHaul, Drew untuk menyampaikan pengalamannya.

Case study ini terasa seperti membaca interview yang mendalam dan menarik audiens untuk membaca cerita kreatif tersebut.

Baca Juga: Mengapa Case Study dapat Meyakinkan Konsumen untuk Membeli Produk

Banyak nilai-nilai penting yang dapat diterima brand ketika membaca case study milik bisnis lain. Dari pelajaran tersebut, brand pada akhirnya dapat membuat strategi marketing mereka ke depan menjadi lebih efektif.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles