Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Bagaimana Pikiran Konsumen Bekerja Dalam Proses Mengingat Brand?

By
iMarketology
 •
May 20, 2020

“Pikiran manusia bisa dibagi menjadi tiga level, yaitu alam sadar (10%), alam bawah sadar (50%-60%), dan alam tidak sadar (30%-40%)” (Sigmund Freud)

Memang terkadang ketika menjalankan sebuah kampanye marketing, hasilnya kerap tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal kalau dilakukan secara tepat, iklan tersebut dapat bermanfaat untuk meningkatkan penjualan dari brand terkait. 

Namun supaya kampanye yang dijalankan bisa mencapai objektif yang diharapkan, brand perlu mengetahui perjalanan pelanggan atau customer journey mereka terlebih dahulu.  

Baca juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Semua pelanggan, dari semua bidang bisnis yang dijalankan, pada prinsipnya mengalami sebuah proses dari tidak tahu tentang perusahaan, brand, produk atau jasa, sampai pada akhirnya menjadi pelanggan yang membeli produk atau jasa Anda, dan selanjutnya sebagian dari mereka menjadi pelanggan setia. Proses inilah yang dinamakan Perjalanan Pelanggan atau Customer Journey.

Bagaimana Pikiran Konsumen Bekerja Dalam Proses Mengingat Brand?
Gambar 1: Perjalanan Pelanggan

Pada tahap kesadaran (awareness), sesuai gambar di atas, seorang calon pelanggan baru mulai tahu atau sadar akan keberadaan brand, produk atau jasa kita. Kampanye iklan memiliki peranan penting dalam tahap ini. Dan tiga tahapan efek kampanye iklan pada pikiran konsumen bekerja di tahap ini.

Lalu bagaimana 3 tahapan efek kampanye iklan yang terjadi pada pikiran konsumen tersebut?

Bagaimana Pikiran Konsumen Bekerja Dalam Proses Mengingat Brand?
Gambar 2: 3 Level Pikiran Manusia

Sesuai gambar di atas, bisa dilihat bahwa pikiran manusia terbagi atas 3 level, yaitu alam sadar (10%, conscious ), alam bawah sadar ( 50%-60%, subconscious ), dan alam tidak sadar ( 30%-40%, unconscious ). Artinya, semua keputusan, ucapan, tindakan, dan perilaku manusia 10% berasal dari alam sadar, 50%-60% berasal dari alam bawah sadar, dan 30%-40% berasal dari alam tidak sadar pikirannya.

Hal ini berlaku pula pada proses pengambilan keputusan pelanggan dalam memilih dan membeli produk atau jasa.

Tahap 1: Tahu

Ketika seorang pelanggan baru melihat sebuah iklan yang sama antara satu sampai dengan tiga kali, mereka hanya sampai pada tahap tahu tentang keberadaan brand, produk atau jasa yang melakukan kampanye iklan tersebut dan belum tentu mengingat informasi yang terkandung di dalamnya.

Dampaknya, ketika pelanggan tersebut mulai berjalan ke tahapan selanjutnya, yaitu tahap penelusuran (discovery), evaluasi (evaluation), peminatan (intent), dan pembelian (purchase), belum tentu perusahaan, brand, produk atau jasa Anda menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan dan dibeli.

Mengapa demikian ?

Target pasar yang kita sasar kerap dibanjiri dengan banyak sekali brand yang menawarkan produk atau jasa dengan kategori sama. Brand lain juga memperoleh mind dan heart share yang lebih besar daripada perusahaan kita, karena audiens lebih sering melihat dan mengingat kampanye iklan mereka daripada brand kita yang baru sebatas diketahui.

Tahap 2: Ingat (di alam sadar)

Seorang pelanggan baru bisa mulai mengingat tentang perusahaan, brand, produk atau jasa di alam sadarnya ketika sudah melihat kampanye iklan yang sama antara tiga sampai dengan sepuluh kali.

Bukankah hal yang sama terjadi juga ketika kita berusaha menghafal beberapa kalimat dari sebuah artikel atau buku, atau beberapa nomor telelpon? Pasti butuh melakukan pengulangan membaca antara 3 sampai 10 kali agar benar benar hafal kalimat atau nomor telepon tersebut.

Ketika brand kita sudah berhasil diingat di alam sadar pelanggan, maka pasti menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan konsumen ketika mulai melangkah ke tahap penulusuran, evaluasi, peminatan, dan pembelian.

Namun hanya mencapai tahapan diingat di alam sadar seorang audiens, belumlah bisa memperpendek proses perjalanan pelanggan tersebut. Artinya, peluang terjadinya pembelian oleh pelanggan tersebut masih kecil, karena banyak brand bisa jadi sudah masuk dalam tahap diingat di alam bawah sadar dan tidak sadar dari pelanggan tersebut.

Tahap 3: Ingat (di alam bawah sadar dan tidak sadar)

Ketika seorang pelanggan melihat kampanye iklan yang sama lebih dari 10 kali dalam kurun waktu tertentu, maka perusahaan kita sudah mulai bisa diingat oleh audiens di alam bawah sadar pikiran audiens.

Kalau brand kita sudah berhasil diingat pelanggan di alam bawah sadar pikiran audiens, tahapan-tahapan dari perjalanan pelanggan bisa menjadi lebih singkat dan cepat. Pada beberapa individu, bisa saja tahapan penelusuran, evaluasi, dan peminatan menjadi hilang dan tidak dilakukannya, dan ia akan langsung lompat dari tahapan kesadaran ke pembelian tanpa mempertimbangkan brand lain sebagai alternatif.

Baca Juga: Alasan Mengapa Brand Perlu Melakukan Integrated Marketing

Dan bukankah kita juga sering melakukan hal-hal secara refleks tanpa benar-benar kita sadari?

Contohnya, ketika seseorang di depan kita terlihat seperti akan memukul, secara refleks kita berusaha menangkis atau menghindari pukulan tersebut tanpa disadari.

Efek yang mirip sekali seperti contoh di atas terjadi ketika brand sudah diingat oleh pelanggan di alam bawah sadar dan alam tidak sadar pikirannya.

Apa kunci sukses agar seorang pelanggan mengingat brand di alam bawah sadar dan alam tidak sadarnya?

Kunci sukses agar brand diingat oleh pelanggan di alam bawah sadar dan alam tidak sadarnya adalah pengulangan, konsistensi, dan berkesinambungan dalam melakukan kampanye iklan.

Pengulangan maksudnya semakin sering iklan yang sama dilihat oleh pelanggan yang sama lebih dari 10 kali, membuat brand akan semakin diingat oleh calon konsumen di alam bawah sadar dan alam tidak sadar pikirannya.

Selain pengulangan, kita juga harus konsisten dalam mengomunikasikan pesan brand yang sama selama melakukan kampanye iklan. Terlalu sering mengganti pesan selama kampanye, akan menyebabkan brand susah diingat oleh si pelanggan.

Kampanye iklan juga harus berkesinambungan dalam kurun waktu yang lama. Semakin lama kampanye iklan dilakukan, brand akan semakin mudah diingat oleh pelanggan.

Silakan klik di sini untuk menemukan para profesional yang bisa membantu Anda dalam melakukan kampanye iklan brand Anda!

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles