Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi Melalui Kolaborasi

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 18, 2020

Dengan semakin berkembangnya teknologi di masa sekarang, membuat banyak brand perlu mengembangkan keterampilan bisnis dan cara kerja baru di berbagai sektor, termasuk pemasaran.

Padahal kalau melihat sekitar lima belas tahun yang lalu, cara untuk memasarkan produk terbilang cukup sederhana, di mana kanal distribusi masih terbatas pada penggunaan media cetak atau broadcast seperti televisi dan radio. Namun, di era yang yang serba digital ini, membuat penyaluran konten untuk pemasaran juga menjadi lebih kompleks, harus melibatkan lebih banyak pihak untuk diajak kerja sama dan banyaknya channel pemasaran, membuat brand harus berhati-hati agar dapat mendistribusikannya secara tepat sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnisnya.

Perubahan tatanan ini mungkin sedikit banyak berpengaruh pula dengan cara brand untuk memasarkan produknya. Namun, di sisi lain, disrupsi yang terjadi juga membuka kesempatan bagi mereka untuk berkolaborasi dengan kreator konten melalui marketplace jasa kreatif yang mampu membantu menjalankan bisnis dengan lebih efisien.

Karena alasan tersebut, pada 25 November 2018, GetCraft mengangkat topik “Transformation and The Future of Creative Business” pada acara DISRUPTO 2018 yang diselenggarakan oleh WIR Group dan bertempat di Plaza Indonesia Extension lantai 5, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, para panelis yang terdiri dari Didi Nugrahadi, COO dan Co-founder Beritagar.id, Adhiguna Cakra Perdana, Content Marketing Lead GO-LIFE, dan moderator Anthony Reza, CEO GetCraft Indonesia berdiskusi seputar tren dan transformasi bisnis kreatif di Indonesia.

DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi Melalui Kolaborasi

Penggunaan sponsored content untuk menjangkau audiens

Memang tidak salah rasanya bahwa meningkatnya konsumsi media digital turut pula memberikan peluang bagi brand agar dapat menjangkau audiens seluas-luasnya. Dan salah satu bentuk pemasaran digital yang saat ini masih banyak digunakan oleh marketers adalah banner ads.

Walau demikian, ternyata banyak masyarakat yang merasa terganggu dan mengacuhkan jenis konten pemasaran tersebut. Dan hal ini membuat brand harus memikirkan berbagai macam cara lain untuk bisa lebih dekat dengan audiensnya, seperti membuat kampanye sponsored content.

Didi Nugrahadi, COO dan Co-founder Beritagar.id mengungkapkan, “Di Beritagar.id, kami adalah data-driven company sehingga kami tahu konten seperti apa yang cocok untuk audiens tertentu. Produk ini (sponsored content) cukup diminati oleh beberapa pihak.”

Banyak pula keunggulan yang bisa didapatkan dengan menyajikan sponsored content ini, misalnya memiliki format yang khas, disampaikan dengan suara publisher, dan bentuknya yang natural sehingga bisa lebih mudah diterima oleh audiens. Serta kalau berbicara mengenai efektivitas dari konten bersponsor, ada kecenderungan dari brand yang lebih percaya bila menerima informasi dari pihak ketiga dibandingkan inormasi yang disampaikan secara langsung oleh kreator konten.

“Selama ini, kehadiran pihak ketiga seperti marketplace jasa kreatif membantu kami dalam membuat laporan justifikasi dampak dari konten-konten bersponsor yang dibuat,” lanjut Didi.

DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi Melalui Kolaborasi

Peluang kolaborasi antara brand dengan kreator konten

Saat ini, banyak marketers yang merasa pemasaran dengan format konvensional sudah tidak lagi efektif. Sehingga, menuntut mereka untuk terus berinovasi dan menyajikan bentuk konten yang lebih beragam. Dan yang menjadi pilihan bagi banyak brand adalah menyajikan kampanye pemasaran dalam bentuk content marketing.

Kelebihan dari menjalankan campaign content marketing ini yakni, para pemasar dapat menjalankan kegiatan komunikasi melalui lebih dari puluhan konten kreatif tiap periode kampanye mereka. Dan ini berarti, brand memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat menjangkau beragam konsumen dengan pesan yang tepat sasaran.

Namun, dalam menjalankan suatu kampanye apalagi dalam skala besar, tentulah brand tidak dapat bekerja sendiri. Mereka perlu melibatkan berbagai pihak, mulai dari internal, agensi dan berbagai pelaku kreatif seperti kreator konten untuk membuat strategi yang tepat, konten yang menarik, hingga distribusi yang sesuai dengan kebutuhan.

Tetapi yang kerap menjadi kendala bagi brand yaitu, untuk bisa menjangkau pihak-pihak terkait ternyata memakan waktu yang cukup lama, bisa berminggu-minggu, padahal di dalam waktu tersebut para brand bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan strategi pemasaran mereka.

Dalam diskusi tersebut, Content Marketing Lead GO-LIFE, Adhiguna Cakra Perdana, mengatakan, “Sebelumnya kami melakukan pencarian kreator kreatif secara manual, negosiasi dan proses produksi konten dari A-Z semua kami lakukan sendiri. Tentu kami harus meneliti lebih dahulu profil mana yang sesuai dengan brand sebelum lanjut ke tahapan berikutnya. Hal ini tentu memakan waktu.”

Dengan melihat kebutuhan kolaborasi antara brand dan agensi dengan kreator konten kreatif tersebut, GetCraft meluncurkan marketplace jasa kreatif premium getcraft.com di awal tahun 2018. “GetCraft berdiri dengan tujuan membantu bisnis kreatif menjadi lebih efisien. Saat ini, kami merangkul lebih dari 4.000 vendor kreatif, diantaranya desainer visual, penulis, fotografer, videografer, publisher, dan social media influencer,” ungkap Anthony Reza, CEO GetCraft Indonesia.

DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi Melalui Kolaborasi

Menelisik peranan penting dari teknologi dalam pertumbuhan bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara, GetCraft pun terus mengembangkan produk sehingga semakin memudahkan berbagai pihak, baik itu klien maupun kreator yang menggunakannya. “Sejak awal peluncuran marketplace kami melakukan beberapa pengembangan produk. Salah satu fitur terbaru yang kami tawarkan adalah project management system. Di platform kami, kini brand dan agensi dapat terhubung langsung dengan vendor kreatif, melalui fitur project management system ini, klien dengan vendor dapat berinteraksi secara langsung layaknya penggunaan messaging platform.” Lanjut Reza.

Perkembangan teknologi seperti munculnya marketplace untuk jasa konten kreator kreatif seperti ini, ternyata ikut memudahkan brand dalam mengembangkan kampanye marketing mereka. “Sekarang kami bisa lebih fokus pada pengembangan strategi content marketing. Dengan memanfaatkan marketplace jasa kreatif seperti GetCraft, pencarian kreator konten sesuai dengan kebutuhan kampanye kami menjadi lebih mudah,” begitu ungkapan Adhiguna Cakra Perdana.

DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi Melalui Kolaborasi

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles