Pada bahasan tentang apa itu content marketing kita sempat menyinggung sekilas tentang efektivitasnya. Selain itu, The Content Marketing Institute (CMI) pernah menyatakan bahwa alasan para pengelola brand melirik optimalisasi konten untuk mendukung kegiatan pemasaran, karena iklan konvensional kini dinilai makin tidak efektif.
Bahkan, pada 2014, CMI bersama MarketingProfs sempat merilis survei yang menunjukkan kalau 42 persen pemasar di sektor business-to-business (B2B) percaya bahwa saat ini, kegiatan content marketing lebih efektif untuk menyampaikan pesan pemasaran, dibandingkan metode konvensional seperti beriklan di media massa.
Apa sebetulnya yang membuat content marketing dianggap sangat efektif untuk mendukung kegiatan pemasaran? Berikut ulasannya:
Dalam pesan pemasaran format konvensional, umumnya brand hanya memiliki tiga sampai lima versi pesan saja, untuk menjadi materi promosi yang ditempatkan secara berbayar; dalam hal ini, sebut saja contohnya iklan banner.
Tapi, dengan campaign pemasaran berbentuk content marketing, brand bisa menjalankan kegiatan komunikasi dengan lebih dari 50 konten unik tiap bulan atau per periode campaign. Artinya, dengan model ini, brand jadi punya peluang lebih besar untuk menjangkau konsumen yang beragam dengan pesan yang tepat untuk tiap-tiap segmen konsumen.
Terkait hal itu, Nielsen’s Global Trust in Advertising pada 2015 menyatakan kalau 1 dari 3 iklan di kategori paid media tidak bekerja secara optimal untuk membangun kesadaran publik atau ketertarikan untuk membeli; karena berbagai keterbatasannya.
Tapi dengan penerapan content marketing, peluang brand untuk meningkatkan rasio konversi—dengan berbagai manfaat seperti peningkatan brand visibility, memperkuat reputasi, menghasilkan inbound traffic tinggi, serta makin baik dari sisi search engine optimization (SEO), dan mengukuhkan kehadiran brand di media sosial—jadi lebih besar.
Baca juga: Cara content marketing membantu membangun kredibilitas brand
Masih tentang keberagaman konten ini, di tengah banjirnya konten di dunia maya, konsumen juga makin ketat mengendalikan konten yang mereka konsumsi.
Sehingga sangat penting untuk memahami isi dan bentuk pesan yang menjawab kebutuhan dan minat mereka. Hal ini membuat keberagam konten dalam program content marketing jadi unggul dan menawarkan nilai tambah dibanding format konvensional.
Bagian berikutnya yang membuat content marketing ampuh untuk mendukung kegiatan pemasaran adalah performanya yang terukur dengan jelas pada tiap tahapannya. Optimalisasi media digital sebagai dasar dari kegiatan content marketing memungkinkan kita mengukur performa konten secara berkala; entah itu tingkat kunjungan, reaksi, hingga konversinya.
Dengan performa terukur, para pemasar bisa mengambil keputusan lebih tepat terkait aktivitas konten dan pemasaran yang dijalankan. Kalau tercatat kurang optimal, maka bisa segera diperbaiki atau dikembangkan; sementara jika sudah baik, bisa dicatat dan diadopsi untuk mendorong bagian yang belum maksimal.
Proses belajar dan pengembangan saluran berbasis data ini membuat para pemasar lebih yakin saat menjalankan strategi pemasaran mereka lewat aktivasi konten pada program content marketing; karena mereka berpeluang menghasilkan atau menjalankan hasil keputusan yang lebih akurat, karena ditopang catatan data yang jelas.
Content marketing juga membuka peluang lebih lebar buat pengelola brand menghasilkan nilai pendapatan per unit yang diukur dari total pendapatan dibagi dengan jumlah pelanggan; atau biasa disebut average revenue per user (ARPU).
Berdasarkan studi kasus pada perusahaan berbasis teknologi, termasuk e-commerce yang pernah menjalankan program content marketing, tercatat mengalami peningkatan ARPU sampai 2,5 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan paid media konvensional.
Sebabnya, karena content marketing memiliki daya untuk menarik dan memicu orang untuk mengunjungi situs brand, dan membuat mereka menjadi pelanggan, akibat konten yang fokus pada edukasi. Hal itu membuat program ini menjadi lebih efisien dari sisi pembiayaan; dan bahkan bisa mendukung performa materi paid media, dengan cara menerapkan retargeting.
Retargeting adalah kegiatan melacak pelanggan atau calon konsumen yang mengakses konten tertentu, dan menyasar mereka dengan iklan berbayar yang relevan dengan konten tersebut.
Dan menurut catatan kami, menampilkan iklan pada pelanggan atau calon konsumen potensial yang telah teredukasi lewat konten bisa memberikan kontribusi pada efektivitas biaya iklan sampai 10 kali; karena peluang mereka melakukan aksi yang diinginkan pada pesan iklan menjadi jauh lebih tinggi.
Jadi, content marketing efektif dan relevan untuk mendukung kegiatan pemasaran di era digital karena kemampuannya menghasilkan banyak konten unik untuk membantu menjangkau sasaran yang beragam; dengan program yang terukur dan bisa dioptimalkan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Manfaat content marketing dalam kegiatan pemasaran
Selain meningkatkan kredibilitas brand di mata konsumen lewat kegiatan pemasaran yang terukur, content marketing juga berpotensi meningkatkan nilai pendapatan per unit (ARPU), karena kontennya yang lebih fokus pada kebutuhan dan edukasi untuk pelanggan atau calon konsumen; hingga mendukung aktivitas pemasaran lewat paid media, agar lebih efektif dan terasa dampaknya pada pertumbuhan bisnis.
Pastikan kesuksesan kegiatan pemasaran Anda dengan cara mengelolanya di platform GetCraft, serta terhubung dengan jejaring kreator konten, media massa, dan influencer media sosial yang siap membantu program content marketing dan sponsored content yang Anda jalankan.