Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Memahami Influencer Marketing

By
GetCraft
 •
May 25, 2020

"Influencer marketing" kini menjadi terminologi yang sudah umum di dunia bisnis. Kita kerap melihat tren ini, di mana para selebritas yang di-endorse oleh brand tak hanya menghiasi layar TV atau iklan-iklan tradisional saja, tapi juga "mendominasi" media sosial.

Bukan hanya selebritas yang didaulat oleh para brand ini, kita juga kerap melihat travel blogger mempromosikan budget airline, seorang ibu yang menulis resep di Facebook (di mana ia menggunakan merek susu tertentu), atau fashion stylist yang berpose dengan label denim baru di Instagram.

Semua ini bisa dibilang adalah contoh influencer marketing atau pemasaran lewat influencer, yang mana didefinisikan Traackr sebagai proses pengenalan, pencarian, hingga bentuk support untuk orang-orang yang bisa membuat brand, produk, atau servis ini diperbincangkan oleh para konsumer.

Influencer marketing masih bagian dari native advertising, atau disebut juga sebagai konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk, fungsi, dan kualitas yang tak kalah baik.

Baca juga: Perbedaan Native Advertising dengan Sponsored Content

Di balik naiknya frase "influencer marketing", sebenarnya ini bukanlah konsep baru. Banyak yang melihat bahwa pemasaran menggunakan influencer sebagai evolusi dari fenomena pemasaran yang sangat kuat, dan sudah ada bahkan sebelum TV: word of mouth.

Ketika seorang individu menyampaikan informasi seputar produk, servis, atau brand lewat interaksi personal, itulah yang disebut pembicaraan dari mulut ke mulut/word of mouth. Cara ini adalah cara pemasaran yang sudah terbukti efektif, apalagi datang dari orang yang benar-benar menggunakan produk atau servis tersebut.

Bahkan, di era digital ini, word of mouth masih menjadi cara yang ampuh untuk pemasaran. Laporan Global Trust Advertising Nielsen menunjukkan bahwa 83% konsumer mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal. Angka ini lebih tinggi dari iklan di TV, yang dipercaya oleh 63% konsumer.

Lewat media sosial, bagaimana pun, interaksi personal melampaui percakapan di antara keluarga, teman, bahkan kolega, namun terjadi secara online. Interaksi yang terjadi bahkan kini semakin luas karena tak hanya melibatkan interaksi dengan orang yang kita kenal namun juga dengan orang-orang yang belum pernah kita temui sebelumnya.

Persona-persona menarik dan inspiratif yang belum pernah Anda temui namun Anda follow di Facebook, Twitter, Instagram, atau platform media sosial lainnya, termasuk blog, itulah yang kita sebut influencer.Mereka memperkuat strategi word of mouth lewat koneksi mereka di media sosial.

Jika Anda berpikir bahwa definisi influencer adalah orang-orang yang mempunyai ratusan, ribuan, bahkan jutaan follower saja, Anda salah. Dalam hal follower/pengikut, influencer bisa dikategorikan sebagai mega-influencers, macro-influencers, atau micro-influencers, dan bekerja bersama tipe-tipe ini akan memberikan keuntungan yang cukup baik.

 

Dok. Instagram @garypeppergirl
Dok. Instagram @garypeppergirl

 

Mega-influencers punya follower mencapai jutaan. Biasanya, mereka adalah selebritas yang menggunakan media online untuk berhubungan dengan fan base yang sudah ada sebelumnya. Dengan jumlah pengikut yang besar ini, bagaimana pun, engagement para influencer ini terbatas dari 2 - 5 %.

Macro-influencer mempunyai 10 ribu sampai 1 juta follower, dan engagement mereka sekitar 5-25%. Jumlah follower micro-influencer mungkin lebih rendah dari 500, tapi dengan audiens yang kuat afinitasnya, mereka bisa meraih engagement hingga 50%.

Sangat penting bagi Anda untuk menentukan influencer yang tepat untuk brand dan objektif Anda. Bekerja dengan mega-influencer, misalnya, sangat baik untuk brand awareness, namun kampanye micro-influencer terbukti punya performa yang baik dalam hal engagement dan konversi.

→Klik di sini untuk bekerjasama dengan influencer terbaik di Asia Tenggara

Cara terbaik untuk menentukan nilai dari influencer marketing adalah dengan mencobanya sendiri. Dengan banyaknya varian aktivitas pemasaran, kami di GetCRAFT selalu yakin bahwa itu semua harus dimulai dari strategi bisnis yang solid, lengkap dengan objektif yang akurat dan bisa diukur performanya.

Anda juga bisa mencobanya! Caranya simple, buatlah akun di GetCraft  untuk menemukan dan bekerja sama dengan ribuan influencer terbaik di Asia Tenggara, dengan kategori produk sesuai dengan yang Anda butuhkan. Anda ingin tahu berapa rate/tarif para influencer ini? Pilih saja influencer yang di dashboard untuk mencari tahu.

Step Anda berikutnya:

Masuklah ke marketplace

Buat akun yang menggambarkan servis Anda

Foto utama: Dok. Jakob Owens on Unsplash

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles