Sadarkah Anda jika di era digital ini, Anda lebih sering menghabiskan waktu di depan monitor ponsel atau laptop daripada di depan televisi? Ini sebabnya perusahaan-perusahaan dan brand mulai melirik video marketing sebagai salah satu cara efektif untuk mendongkrak kampanye marketing mereka. Tren ini dimotori oleh banyak pelaku bisnis yang mulai melihat bahwa video marketing bisa memberikan ROI yang bagus untuk bisnis mereka.
Chief Business Officer YouTube, Robert Kyncl memproyeksikan bahwa video bisa menaikkan traffic internet hingga 90%. Begitu juga dalam laporan State of Inbound 2017, tertulis bahwa 94% marketer berencana untuk menggunakan video YouTube atau Facebook untuk distribusi konten mereka setahun ke depan.
Kampanye pemasaran lewat native advertising seperti sponsored content berupa konten artikel atau social media post dari influencer tentu masih digemari, namun berapa banyak dari Anda yang kerap membicarakan post influencer karena kontennya sangat menarik, dan seberapa sering Anda membicarakan sebuah video karena kontennya? Jawabannya, mungkin video.
Berbagai video komersial dari Thailand misalnya, cukup dikenal daya tariknya dan bisa jadi contoh menarik karena kekuatan storytelling-nya. Seperti video berikut:
Video bisa membuat orang lebih lama menghabiskan waktu di situs Anda. Eksposur yang lebih lama ini adalah tanda bahwa situs tersebut punya konten yang bagus. Demi kepentingan SEO, pastikan Anda mengoptimalkan video lewat YouTube, tuliskan judul dan deskripsi yang menarik agar menjadi peringkat atas dalam search engine atau laman pertama Google, masukkan link ke website Anda.
Pemasaran dalam format video lebih mudah dimengerti dan diingat. Berkat tipe konten video yang beragam, penjelasan konten bisa semakin seru dan mempermudah penonton untuk menangkap isi konten. Semisal Anda ingin menjabarkan sebuah konsep yang rumit, buatlah video animasi. Ingin menerangkan produk atau servis dengan detail? Video explainer bisa membantu.
Alasan utama penggunaan video marketing adalah karena video bisa meningkatkan konversi. Ada penelitian yang menemukan bahwa 71% marketer mengatakan bahwa konversi video lebih baik dari konten untuk kegiatan marketing lainnya.
Potensi video marketing menjadi viral cukup besar. Para pengguna media sosial terbukti suka membagikan konten video. Dalam konteks media sosial, yang harus diingat adalah orang cenderung lebih suka membagikan emosi dan perasaan daripada sekadar fakta. Saat menonton video yang menggugah perasaan, Anda ingin melihat reaksi orang lain saat melihat video tersebut, ingin mereka ikut merasakan apa yang Anda rasakan. Meski emosi bukanlah ROI sebenarnya, tapi social shares bisa menaikkan traffic situs yang bersangkutan.
→Klik di sini untuk bekerjasama dengan videografer terbaik di Asia Tenggara
Sebagai contoh, video berikut ini adalah video yang dibuat Dallas Zoo & Bob Hagh, meski simpel namun video ini menjadi viral dalam waktu kurang dari seminggu; bahkan juga mendapat likes dari nama besar seperti CNN, Maxim, dan ABC. Effortless tapi sukses memenuhi search engine dengan keywords "dancing gorilla maniac".
Baca juga: Memahami Apa Itu Video Marketing
Foto: Jakob Owens (cover)