Meningkatnya konsumsi media digital selama bulan Ramadan memberikan peluang bagi brand untuk menjangkau audiens seluas mungkin, dan mempererat relasi dengan mereka. Namun, menurut GetCraft, perusahaan jejaring kreator konten, untuk mencapai hal itu, tantangan brand adalah memahami perilaku dan kebutuhan informasi audiens, agar bisa menyajikan konten yang tepat.
“Di saat bulan Ramadan, terjadi tren peningkatan akan pembelian. Namun, penting untuk diingat bahwa bulan yang suci ini merupakan momen untuk merefleksikan diri, dan juga mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Bagi brand yang akan menjalankan kampanye di bulan Ramadan ini tentunya perlu mengingat hal tersebut guna menjangkau audiens dengan konten yang relevan”, ujar GetCraft Co-Founder dan CEO Indonesia, Anthony Reza.
Baca juga: Apa itu Native Advertising?
“Saat ini, konsumen mencari konten yang relevan dengan minat dan momen dalam kehidupan mereka. Memahami perilaku konsumen, menjangkau dengan konten yang tepat, dan menyampaikannya pada momen terbaik penting bagi brand untuk menjadi top of mind”, lanjut Reza. Hal itu disampaikan pada 26 April, di tengah sesi Jakarta Content Marketing Meetup (#JCMM) bertajuk Winning Your Customer in the Ramadan Season.
Terkait hal itu juga, hasil riset Google Insight on Ramadan 2017 menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi diranah digital dan perubahan pola konsumsi.
Saat bulan puasa, waktu yang dihabiskan online lebih tinggi dibandingkan dengan periode lainnya. Hal lain yang ditemukan selama bulan Ramadan adalah terjadinya peningkatan penelusuran konten di YouTube terkait dengan religi, makanan, kecantikan, pariwisata, musik dan hiburan.
Peningkatan konsumsi digital terjadi dua pekan sebelum Ramadan. Menariknya, saat pekan Idul Fitri, aktivitas online berbasis pencarian meningkat, sedangkan konsumsi media seperti YouTube mulai menurun.
Tidak sedikit brand di tanah air yang menghadirkan kampanye dengan memanfaatkan momentum Ramadan ini. “Konten yang bersifat relevan, membanggakan, inspiratif dan aktual diminati oleh para pembaca. Orang cenderung menolak hal yang memaksa dan tidak natural, jangan berusaha berubah ketika Ramadan tetapi masukkan nilai-nilainya”, ujar Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com.
Menanggapi hal itu, Chief Marketing Officer All Stars, Desy Bachir, mengaku setuju. “Pemasaran konten akan sukses bila relevan dan memberikan nilai tambah bagi audiens,” tandasnya.
Kunci menuju kampanye pemasaran konten yang sukses adalah dengan mengenali brand Anda, kenali audiens dan sajikan konten yang relevan. Putri Paramita, Marketing Director PT. Paragon Technology & Innovation mengatakan, “Rencana strategi pemasaran yang menyeluruh tentu harus dipersiapkan secara matang. Kunci untuk kampanye yang sukses adalah tidak mengulang resep yang sama, be as creative as you can!”