Pentingnya Melakukan Inbound Marketing

Pada artikel sebelumnya, kita sempat membahas tentang perbedaan di antara inbound marketing dengan outbound marketing.

Ringkasnya, outbound marketing adalah mendorong pesan pemasaran keluar, seluas-luasnya; seperti iklan di papan reklame atau SMS blast. Tujuannya, mendapatkan perhatian konsumen yang disasar.

Persoalannya, seberapa akurat kita bisa tahu tentang jumlah orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan?

Dari (sebut saja) 1.000 orang yang melihat iklan di papan reklame tadi, ada berapa orang yang tertarik mengenal atau bahkan membeli produk atau layanan Anda? Bagaimana Anda mengukurnya kadar kedekatan Anda dengan konsumen yang disasar?

Selain sifatnya yang interuptif, ada pula pertimbangan biaya yang relatif besar. Outbound marketing kini menjadi pendekatan pemasaran kian diragukan efektivitasnya.

Kenapa beralih ke inbound marketing?

Karena, inbound marketing berlaku sebaliknya. Bukan untuk mendorong promosi secara membabi buta, tapi justru memberikan pilihan buat konsumen yang disasar untuk mendekatkan dirinya secara sukarela pada Anda.

Maksudnya, inbound marketing berporos pada pemenuhan kebutuhan informasi konsumen yang disasar, dengan produk atau layanan yang ditawarkan sebagai solusinya.

Namun dalam prosesnya, inbound marketing tidak memaksakan pesan pada konsumen, melainkan membangun rangkaian saluran yang bertujuan membuat konsumen secara sukarela bersedia menerima pesan pemasaran.

Meski jangkauannya bisa jadi tidak seluas outbound marketing, pendekatan ini fokus pada konversi dan optimalisasi dari waktu ke waktu.

Dan jika direncanakan dengan cermat, secara bertahap Anda bisa menjangkau lebih banyak orang; dan dengan persentase konversi sekitar 2% saja, Anda sudah bisa merasakan manfaat jauh lebih jelas dari investasi Anda, ketimbang outbound marketing.

Baca juga: Memahami apa itu inbound marketing

Apa yang membuat inbound marketing ampuh?

Jika merujuk pada pengertiannya, seperti dikutip dari HubSpot (salah satu pelopor metode ini):

Inbound marketing adalah pendekatan yang fokus untuk menarik konsumen melalui konten dan interaksi yang relevan dan solutif (tidak interuptif). Dengan inbound marketing, konsumen menemukan Anda melalui berbagai saluran yang mereka gunakan sehari-hari, seperti search engine dan media sosial.

Gampangnya, inbound marketing adalah aktivitas pemasaran yang diizinkan oleh konsumen yang disasar; karena bukan hanya mendorong pesan pemasaran, tapi menyediakan berbagai saran, yang bisa membuat kehidupan konsumen lebih mudah dan lebih baik.

Lewat saluran seperti portal, konsumen secara sadar berkunjung dan mengonsumsi konten di portal yang disediakan. Mereka memberikan perhatiannya pada konten yang disajikan, karena manfaatnya mereka rasakan. Atau via email newsletter, konsumen pun menerima kabar karena memang mereka mendaftarkan email-nya untuk bisa mendapatkan update konten dan informasi seputar produk atau layanan yang ditawarkan.

Tantangannya adalah menyediakan konten yang mereka butuhkan, juga solusi yang mereka harapkan. Jika berjalan dengan baik, relasi dengan konsumen pun menguat.

Kepercayaan bakal jadi modal kuat untuk mempengaruhi keputusan mereka ketika mempertimbangkan produk atau layanan di kategori bisnis Anda.

‍

Baca juga: Memahami bentuk inbound marketing berdasarkan tujuan bisnis

Kalaupun Anda tidak merasakan hasilnya pada periode tertentu, kaji lagi laporan inbound marketing Anda. Bagian mana yang belum optimal? Apa yang perlu dilakukan untuk memaksimalkannya? Bagaimana meningkatkan konversinya dari waktu ke waktu?

Dengan demikian, Anda benar-benar mengetahui, seberapa efektif kegiatan pemasaran Anda, berapa banyak prospek yang bisa dikonversi menjadi konsumen, hingga berapa konsumen yang dijaring dari kegiatan inbound marketing.

‍