Podcast, yang berasal dari gabungan kata “iPod” (salah satu produk dari perusahaan Apple) dan “broadcasting”, sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005. Podcast sendiri adalah media berbasis Internet yang menyajikan konten multimedia digital berseri, utamanya konten audio digital kepada para penggunanya.
Baca Juga: Peluang Brand dalam Menjaring Audiens Melalui Podcast
Podcast mirip radio konvensional dan YouTube, walaupun ada juga beberapa perbedaannya. Para Podcast-Maker, atau para pembuat konten Podcast, mempublikasikan konten-konten multimedia yang dibuat melalui sebuah komputer server yang fungsinya mirip seperti stasiun pemancar radio. Para audiens Podcast bisa menerima dan menikmati konten-konten multimedia tersebut melalui aplikasi khusus, yang biasa disebut PodCatcher, yang di-install pada komputer desktop - notebook - tablet - smartphone mereka, baik dengan mengunduhnya atau online streaming.
Konten multimedia yang dipublikasikan lewat Podcast bisa berupa audio, video, file PDF, file EPUB (salah satu format file untuk e-book). Konten-konten multimedia tersebut tersaji rapi dalam ratusan kategori yang bisa dipilih melalui aplikasi yang digunakan oleh audiens Podcast. Para audiens Podcast bisa menikmati semua konten Podcast secara gratis. Para Podcast-Maker bisa juga melakukan monetisasi atau menghasilkan uang melalui konten-konten Podcast yang dibuatnya dengan cara menjual slot waktu pada konten-kontennya sebagai iklan komersial dari para pemilik brand atau menerima donasi secara langsung dari audiensnya.
Sumber: https://sukarto.com/apa-itu-podcast-penjelasan-manfaat-dan-cara-menggunakan/
Sumber: https://sukarto.com/apa-itu-podcast-penjelasan-manfaat-dan-cara-menggunakan/
Lalu, mengapa brand perlu menggunakan podcast dalam kampanye digital marketing mereka?
Cepat atau lambat peran radio konvensional mulai tergantikan oleh Podcast dan media berbasis Internet sejenisnya. Sama seperti radio konvensional, Podcast sering digunakan dan dinikmati oleh para audiensnya ketika sedang mengerjakan hal lain, misalnya sambil mengendarai mobil, melakukan pekerjaan rumah, atau berolahraga. Selain itu, banyak audiens yang menyukai konten podcast ini karena karena tidak dibatasi oleh jangkauan stasiun radio pemancar dan bersifat audio-on-demand.
Jumlah konten Podcast Apple mencapai lebih dari 800,000 konten pada Desember 2019. Ada sekitar 2 juta konten Podcast terindeks di mesin pencarian Google sampai dengan tahun 2019.
Sekitar 52% audiens Podcast menggunakan iOS dan 43% menggunakan Android.
70% penduduk Amerika Serikat yang berusia 12 tahun ke atas terbiasa dengan kata “Podcasting”. 51% penduduk Amerika Serikat menyatakan pernah mendengarkan podcast minimal sekali. 32% penduduk Amerika Serikat menyatakan telah mendengarkan podcast dalam 1 bulan terakhir. Rata-rata jumlah konten podcast yang dinikmati oleh audiens podcast adalah tujuh dalam seminggu. 53% pengguna Spotify yang berusia antara 12-24 tahun rutin mendengarkan podcast setiap bulan.
82,4% pendengar podcast mendengarkan lebih dari 7 jam setiap minggu. 59% orang menyatakan lebih banyak menghabiskan waktu menikmati konten podcast daripada media sosial. 55,6% pengguna podcast menyatakan membeli sebuah produk setelah mendengarnya diiklankan lewat podcast.
Tempat-tempat yang sering dipakai audiens mendengarkan podcast adalah rumah (82%), dalam mobil atau truk (58%), dan jalan umum ketika sedang berjalan kaki (41%).
Para audiens podcast juga seringkali mendengarkan konten ini ketika sedang dalam perjalanan (78,5%), melakukan pekerjaan rumah (65,4%), dan di waktu luang (55,2%).
Untuk memproduksi konten audio digital minimal hanya diperlukan komputer atau ponsel cerdas yang dilengkapi mikrofon, naskah isi konten, dan perangkat lunak untuk mengedit file audio. Tentu saja, konten audio digital lebih murah biaya dan cepat produksinya dibandingkan konten video.