Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Prediksi Tren Marketing 2020

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 19, 2020

Setiap tahun strategi marketing terus berkembang mengikuti tren dan keinginan atau kebutuhan pelanggan. Dan di tahun 2020 ini pun tren di dunia marketing akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena itu para marketers perlu beradaptasi dengan tren yang sedang berkembang.

Dan di bawah ini, beberapa tren marketing yang akan berkembang di tahun 2020 dan semoga dapat membantu untuk menyiapkan strategi marketing di tahun 2020 ini sehingga dapat berjalan secara efektif dan bisa mencapai objektif yang telah ditentukan.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Chatbots

Teknologi chatbots akan terus menjadi bagian penting dalam strategi digital marketing pada tahun 2020 ini. Teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) ini menggunakan pengirim pesan instan untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau pengunjung situs secara real-time.

Beberapa survey menyatakan:

Chatbots akan mengerjakan 85% pekerjaan customer service pada tahun 2020.

64% menyatakan manfaat utama chatbots adalah aktif selama 24 jam, 55% menyatakan dapat merespon pertanyaan secara instan, dan menjawab pertanyaan yang simpel.

63% responden mengatakan lebih senang berkomunikasi dengan chatbot online dibanding berkomunikasi secara langsung dengan bisnis atau brand.

Pada tahun 2022, chatbots diperkirakan akan membatu bisnis untuk menyimpan dana lebih dari 8 juta dollar per tahun.

80% bisnis akan menggunakan chatbots pada tahun 2020.

Banyak pelanggan yang lebih senang berinteraksi dengan chatbots karena dapat merespon secara cepat dan 24 jam seminggu, dan tidak akan kehilangan kesabaran. Asisten virtual ini menawarkan customer service secara baik karena dapat memenuhi ekspektasi pelanggan.

Conversational marketing

Dengan semakin banyaknya penggunaan chatbots, dapat dikatakan kalau dunia marketing modern saat ini lebih bersifat conversational. Karena berdasarkan riset dari business2community, 82% responden ingin repon secara langsung dan cepat.

Dengan conversational marketing, brand dapat memfasilitasi hubungan antara pelanggan dengan brand tersebut.

Tidak seperti strategi tradisional, bentuk marketing ini dapat pula diterapkan dalam berbagai channel yang akan membantu brand untuk menyelesaikan permasalahan pelanggan, karena audiens dapat menemui brand melalui device, platform dan dalam waktu yang mereka inginkan.

Pada akhirnya, tujuan utama dari conversational marketing adalah untuk meningkatkan pengalaman melalui model komunikasi berbasis feedback, sehingga dapat mendorong engagement dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Pendekatan secara personal

Salah satu cara untuk bisa menonjol pada tahun 2020 ini adalah menyajikan strategi marketing yang terpersonalisasi, baik itu melalui konten, produk, email dan lain sebagainya.

Beberapa statistik penting yang dapat menunjukkan pentingnya pendekatan secara personal ini antara lain,

63% pelanggan merasa sangat terganggu dengan penyebaran iklan yang generik.

80% menyatakan lebih senang melakukan bisnis dengan perusahaan yang menawarkan pengalaman personal.

90% mengemukakan bahwa mereka lebih tertarik bentuk-bentuk personal.

Tetap majunya video marketing

Tren marketing yang paling penting dalam beberapa tahun terakhir adalah video marketing. Dan video juga merupakan bentuk konten yang paling populer bagi pelanggan yang ingin mempelajari produk baru.

Ada beberapa statistik yang menyebukan pentingnya video marketing ini:

70% konsumen mengatakan bahwa mereka pernah share video dari brand.

72% bisnis menyatakan bahwa konten berbentuk video dapat meningkatkan conversion rate mereka.

52% pelanggan mengungkapkan menonton video produk membaut mereka lebih percaya diri untuk melakukan pembelian secara online.

Bukan hanya itu saja, tipe konten berbentuk video yang bisa ditampilkan oleh marketers pun dapat lebih beragam. Misalnya, live video, behind the scene, product review dan lain sebagainya.

Salah satu permasalahan yang kerap menimpa marketers beberapa tahun belakangan ini adalah semakin banyak masyarakat yang berpindah menggunakan perangkat mobile. Hal tersebut membuat bentuk-bentuk konten seperti artikel panjang ataupun email semakin sulit mencapai audiens karena semakin sulit dibaca pada layar smartphone yang terbilang kecil. Sementara itu, video dapat memberikan informasi yang sama namun dengan format yang sesuai dengan beragam device.

Berdasarkan data dari bluelist.co jika sebuah situs mencantumkan video di dalamnya, maka dapat mendorong pencarian organik 50 kali lebih baik. Alasannya, karena banyak masyarakat yang merasa bahwa konten berbentuk video lebih menarik, maka membuat Google akan mendorong sebuah laman yang mengandung konten video pada ranking yang lebih tinggi.

Dan beberapa tren video marketing yang akan menjadi tren di tahun 2020 ini antara lain,

Live Video yang dapat berupa interview, demonstrasi produk, behind the scene, event, dan lain-lain.

1:1 video adalah ketika bisnis atau marketers membuat pesan video yang terpersonalisasi dibandingkan mengirim email atau menelepon pelanggan. Dan dengan semakin meningkatnya kualitas kamera smartphone, maka konten ini dapat lebih mudah dibuat.

Video SEO. Saat ini YouTube dan video-video lain terpampang dalam SERP, yang membuat optimalisasi video menjadi lebih penting.

360-degree video content. Konten video ini dapat memberikan pengalaman interaktif kepada para pelanggan.

Social Messaging Apps

Bukan hanya untuk berhubungan dengan teman, aplikasi social messaging juga dapat dapat efektif untuk mengembangkan bisnis di tahun 2020 ini. Coba lihat beberapa angka di bawah ini:

Sebanyak 1.3 miliar pengguna aktif Facebook Messenger per bulannya.

10 miliar pesan yang dikirim antara masyarakat dan bisnis dalam Facebook Messenger setiap bulan.

Whatsapp memliki total 1,6 miliar pengguna aktif dan 55 juta pesan yang terkirim setiap harinya.

Beberapa data di atas dapat menunjukkan kalau aplikasi social messaging ini sangat banyak digunakan oleh masyarakat, maka menjadi mungkin bagi marketers untuk memasarkan produk atau jasanya lewat tempat di mana mereka biasa berkomunikasi.

Beberapa alasan mengapa brand perlu menggunakan aplikasi messaging ini adalah:

  • Untuk mendapatkan kontak pelanggan.
  • Menyampaikan informasi.
  • Mendorong penjualan.
  • Mengajak orang-orang untuk mengikuti event.
  • Mengambil pelanggan potensial.

Interactive content

Pada tahun 2020, masyarakat semakin menyukai konten-konten yang lebih dinamis dan bersifat dua arah. Karena itu, konten-konten bersifat intraktif akan lebih menarik bagi para pelanggan agar mau terlibat di dalamnya. Beberapa contoh konten interaktif antara lain,

  • Kuis dan polling.
  • Iklan augmented reality
  • Video 360 derajat.
  • Konten yang di-embed dengan tools-tools yang dapat membantu kebutuhan mereka (contohnya kalulator).

Berdasarkan data dari demandgenreport, 91% pembeli secara aktif mencari berbagai konten bersifat interaktif. Banyak audiens yang mencari konten seperti ini bukan karena fresh dan original tetapi karena mereka merasa lebih merasa lebih terhubung dengan brand dan hal ini akan mendorong keinginan masyarakat untuk membeli produk tersebut.

Omnichannel marketing

Salah satu frasa yang paling bayak dicari pada tahun 2019 adalah "omnichannel". Dan strategi ini masih akan menjadi strategi yang efektif dan relevan di tahun 2020.

Omnichannel marketing adalah proses memasarkan brand melalui berbagai platform seperti media sosial, email, blog dan lain-lain. Dengan melakukan omnichannel marketing ini, brand akan lebih mudah terhubung dengan para prospek mereka karena menyasar ke setiap channel yang digunakan oleh masyarakat.

Ketika dilakukan secara tepat, penggunaan omnichannel marketing ini, membuat brand dapat menawakan user experience yang menarik dan menyampaikan pesan yang dapat mendorong seseorang untuk mau melakuakan aksi.

Data dari clickz.com menyatakan,

Tingkat engagement rate pada omnichannel mencapai 18.96% sedangkan single-channel hanya 5.4%.

Frekuensi pembelian melalui omnichannel 250% lebih tinggi dibanding single-channel.

Tingkat customer retention 90% lebih tinggi melalui omnichannel dibandingkan single-channel.

Walau banyak keunggulan, namun omnichannel ini juga memiliki tantangan karena sebagian besar pelanggan saat ini lebih menginginkan pesan yang terpersonalisasi.

Baca Juga: Tren Content Marketing 2020 Seperti Apa yang Bakal Booming?

Di atas adalah beberapa tren marketing yang akan berkembang di tahun 2020 ini. Namun sebenarnya masih ada banyak tren-tren lain yang bisa dimanfaatkan oleh marketers seperti, Artificial Inteligent, memanfaatkan platform baru yang sedang berkembang dan lain sebagainya.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles