Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Tipe Persona Audiens untuk B2C dan B2B

By
iMarketology
 •
May 19, 2020

Persona audiens yang diciptakan secara tepat oleh marketers tentu akan membuat kampanye pemasaran yang dilakukan menjadi lebih efisien, efektif, dan mempermudah untuk mencapai tujuan-tujuan dari kampanye pemasaran itu sendiri.

Baca Juga: Persona Audiens dan Manfaatnya Bagi Brand

Perbedaan persona audiens B2C dengan B2B

Ada sedikit perbedaan pada persona audiens antara perusahaan B2C dengan B2B. Berikut ini adalah beberapa perbedaan di antara keduanya:

1. Persona audiens B2C pada umumnya lebih detail daripada persona audiens B2B.

2. Persona audiens B2C biasanya adalah sosok pembuat keputusan untuk dirinya sendiri. Sedangkan persona audiens B2B seringkali mewakili beberapa orang pembuat keputusan untuk suatu perusahaan. Karena pembuat keputusan di suatu perusahaan bisa lebih dari satu orang dengan posisi yang berbeda-beda, persona audiens B2B bisa dibuat multi persona audiens.

3. Proses pengambilan keputusan audiens B2C dalam membeli suatu produk atau jasa relatif lebih singkat daripada audiens B2B. Oleh karena itu, penting sekali pada persona audiens B2C untuk memuat informasi tentang besarnya penghasilan per bulan, masalah-masalah yang dihadapi, dan perilakunya dalam mencari informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan. Sedangkan pada persona audiens B2B penting sekali memuat informasi jabatan atau posisinya di dalam perusahaan dan apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi.

4. Audiens B2B pada umumnya membutuhkan konten-konten yang edukatif dan informatif dari brand untuk mempermudah membuat keputusan membeli produk atau jasa. Sedangkan audiens B2C biasanya membuat keputusan untuk membeli produk atau jasa karena emosi, persepsi, keinginan, atau kebutuhan mereka. Karena itu, persona audiens B2B juga seringkali memuat informasi alasan-alasan rasional yang membuat mereka memilih produk atau jasa. Sementara, pada persona audiens B2C, penting sekali memuat informasi tentang kepribadian dan karakternya, kebutuhan, dan keinginan pribadinya.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menciptakan persona audiens

Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam membuat persona audiens, yaitu:

1. Persona audiens memang bisa diciptakan dengan membuat karakter fiksi berdasarkan imajinasi kita atau pun dari hasil survei dan riset para pelanggan yang sudah ada. Persona audiens yang diciptakan pun harus seidentik mungkin dengan target audiens yang sebenarnya.

2. Harus disadari oleh para marketers bahwa persona audiens bersifat dinamis, karena target audiens juga selalu berubah.

3. Persona audiens lebih baik dibuat seolah-olah bercerita sebagai orang pertama. Sebab hal ini akan mempermudah bagi siapa saja yang membaca persona audiens tersebut untuk memahaminya.

4. Persona audiens sebaiknya memuat informasi tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi dan dapat diselesaikan oleh produk atau jasa brand terkait.

5. Persona audiens sebaiknya juga memuat informasi seputar istilah, kata kunci, kata-kata atau frasa apa yang sering dipakai oleh sosok tersebut ketika mencari informasi tentang produk atau jasa brand.

6. Persona audiens sebaiknya memuat segala informasi yang dibutuhkan marketers untuk membuat skenario keterlibatan mereka pada konten-konten pemasaran brand. Misalnya, hal-hal apa yang akan menjadi pertanyaan, keraguan, atau perhatian dari sosok mereka terhadap produk atau jasa brand.

Selain itu, untuk mempermudah dalam membuat persona audiens, kita juga perlu melihat contoh-contoh persona audiens yang telah dibuat dan dipakai perusahaan lain. Berikut ini adalah contoh - contoh persona audiens:

Contoh persona audiens B2C tipe 1

audiens persona b2c 1

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

Persona audiens di atas adalah contoh persona audiens yang pernah diciptakan oleh www.propertyconnect.me, sebuah perusahaan agen real estate. Rachael, sosok persona audiens tersebut, didefinisikan melalui beberapa aspek, yaitu gaya hidup, latar belakang pribadi, latar belakang bisnis, masalah atau tantangan yang sedang dihadapi, dan kebiasaan dalam mencari informasi.

Melalui persona audiens tersebut bisa dengan mudah dipahami bahwa Rachael adalah sosok yang sibuk, sangat berhati-hati dalam mengelola anggaran rumah tangga dan pribadinya, dan membutuhkan solusi yang cepat dan sederhana untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang sedang dihadapinya.

Contoh persona audiens B2C tipe 2

audiens persona b2c 2

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

Brandi Tyler adalah sosok persona audiens yang diciptakan oleh Munro Shoes. Pada persona audiens tersebut bisa dipahami bagaimana proses yang dijalani konsumen ketika membeli sepatu. Sosok Brandi adalah seseorang yang sempat frustasi ketika mencoba mencari sepatu yang sesuai ukurannya, di mana rasa frustasi itu terlukiskan dengan tepat pada kutipan perkataannya “It’s SO difficult to buy shoes that fit my feet”.

Persona audiens ini diciptakan dengan melakukan wawancara ke beberapa pelanggan dan calon pelanggan. Detail dari persona audiens tersebut adalah hasil dari riset yang dilakukan oleh pemilik brand.

Contoh persona audiens B2C tipe 3

audiens persona b2c 3

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

Persona audiens diatas, yaitu sosok Han Sung Choi, diciptakan oleh Juny Lee dan dipublikasikannya lewat media sosial LinkedIn.

Yang menarik dari persona audiens ini karena dibuat menggunakan cerita dari orang pertama, yaitu Han Sung Choi sendiri. Jadi, seolah-oleh ia sedang bercerita tentang dirinya sendiri, terutama tentang bagaimana ia mencintai dan menikmati minuman kopi.

Contoh persona audiens B2B tipe 1

perona audiens b2b 1

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

ClearVoice menciptakan persona audiens nya melalui sosok John Johnson. Persona audiens yang diciptakan memang sangat singkat namun berisi semua informasi penting yang dibutuhkan. Melalui sosok tersebut, bisa dimengerti tentang posisinya di perusahaan tempat John bekerja, kemampuannya dalam membuat keputusan di perusahaan, dan kebutuhannya itulah yang harus dipenuhi oleh ClearVoice.

Contoh persona audiens B2B tipe 2

audiens persona b2b 2

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

Contoh persona audiens B2B yang kedua menggunakan skala ukur, yaitu pada bagian personality dan technology. Model persona audiens seperti ini cocok untuk digunakan bagi perusahaan yang mempunyai multi persona audiens, di mana penggunaan skala ukurnya bisa dengan mudah menjadi pembeda antara persona audiens yang satu dengan yang lainnya.

Contoh persona audiens B2B tipe 3

persona audiens b2b 3

Sumber: https://blog.alexa.com/10-buyer-persona-examples-help-create/

Contoh di atas merupakan persona audiens dari Buyer Persona Institute.

Model ini cocok bagi persona audiens yang berisi detail informasi yang sangat banyak sehingga dapat dibagi-bagi menggunakan tabs, poin-poin, dan sections.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles