MarketingCraft
Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Memang banyak jenis konten yang bisa disajikan marketers ketika ingin menarik perhatian masyarakat atau menambah jumlah leads. Salah satu jenis konten yang efektif meraih minat masyarakat adalah video. Tetapi, konten lain yang juga bisa meningkatkan engagement dan bisa menjaring leads yaitu, menyajikan kuis.
Walau demikian, masih banyak juga pemasar yang masih belum percaya dengan kekuatan konten berbentuk kuis. Padahal, dengan sifatnya yang menghibur, kuis kerap meningkatkan engagement karena banyak orang yang penasaran dengan pengalaman yang akan mereka dapatkan ketika bermain dalam sebuah kuis.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Selain itu, kuis juga dapat meningkatkan kualitas leads, karena kita bisa tahu bahwa orang yang mengisi kuis tersebut cenderung tertarik dengan industri yang kita jalankan.
Nah, seperti apa sih cara membuat sebuah kuis yang dapat berfungsi untuk menjaring prospek (leads generation)?
Hal yang pertama dilihat dan menarik perhatian audiens adalah judul. Dan kemampuan judul pun bukan sekadar menarik minat audiens tetapi juga mengundang mereka untuk mau terlibat di dalamnya. Dan ada dua tipe judul yang dapat bekerja maksimal untuk mengajak masyarakat agar mau mencoba kuis yang kita buat.
Menambah kata “sebenarnya” di dalam judul kuis akan memberikan perbedaan yang signifikan pada tingkat engagement yang akan didapat. Kata “sebenarnya” akan mengubah sebuah pertanyaan yang umum menjadi terasa seperti sebuah tantangan. Dari situ nantinya akan memicu rasa penasaran audiens untuk mau mencobanya.
Judul seperti ini sudah umum dilakukan brand untuk mengajak masyarakat agar mau ikut terlibat di dalam kuis yang kita buat. Contohnya, “Tokoh Toy Story yang manakah Anda?”, judul seperti ini akan meningkatkan rasa ingin tahu audiens dan tingkat kecocokan mereka dengan tokoh tersebut.
Tipe kuis tidaklah itu-itu saja, dan banyak tipe kuis yang dapat kita coba agar dapat menarik minat masyarakat. Walau begitu, ada dua tipe kuis yang paling banyak dimanfaatkan oleh marketers dengan tujuan leads genearation.
Kuis dengan tipe ini akan mengkategorikan seseorang pada suatu kepribadian berdasarkan jawaban mereka. Dan kuis tipe kepribadian dapat mengajak audiens untuk lebih tertarik dengan produk yang mereka tawarkan. Misalnya, melalui kuis yang dibuat, brand bisa merekomendasikan style berpakaian yang paling cocok untuk seseorang, lalu mendorong mereka untuk mau membeli pakaian yang kita tawarkan.
Tipe kuis ini akan mengukur pengetahuan seseorang terhadap suatu topik. Melalui kuis pengetahuan, marketers dapat mengetahui seberapa pemahaman audiens mengenai brand yang dikelola. Selain itu, brand juga dapat memanfaatkan kuis ini untuk mengkualifikasi leads yang dimiliki dan meningkatkan konversi audiens terhadap konten brand.
Esensi dari sebuah kuis adalah melayangkan pertanyaan-pertanyaan yang menarik bagi audiens. Dan kita bisa memanfaatkan pertanyaan ini untuk menjadi medium agar dapat lebih terhubung dengan audiens. Dan berikut beberapa hal penting diperhatikan marketers dalam membuat sebuah pertanyaan yang efektif untuk menjaring leads.
Tentu kita ingin mendekati audiens dengan cara-cara yang sopan. Karena itu, kita perlu berbicara kepada mereka secara intim, seolah-olah mengenal mereka secara personal. Kita juga perlu untuk membuat pertanyaan dengan bahasa yang tidak kaku, sehingga audiens juga merasa nyaman ketika mengerjakan kuis tersebut. Dan menjadi lebih tertarik untuk mencari tahu tentang brand kita.
Memang tidak salah kalau kita hanya menyajikan teks di dalam kuis yang kita buat, tetapi dengan begitu membuat kuis yang kita buat menjadi kurang menarik dan terkesan monoton. Dan, kalau kita menambahkan gambar akan membuat audiens menjadi lebih terhibur dan tertarik untuk membagikannya melalui akun media sosial mereka. Menambahkan gambar di dalam kuis juga dapat membuat kuis terasa seperti trivia sehingga membuat konten tidak hanya menyenangkan tetapi juga relevan.
Kuis yang memiliki terlalu banyak pertanyaan bisa membuat audiens menjadi bosan di tengah-tengah permainannya. Mungkin kita bisa mencoba membuat antara 6-8 pertanyaan, atau bisa juga dengan memperkirakan timing-nya, semisal kuis yang akan selesai hanya dengan 2-3 menit saja. Dengan begitu ketertarikan audiens terhadap kuis menjadi lebih tinggi dan akan meningkatkan engagement.
Sebelum audiens melihat hasil akhir dari kuis yang mereka kerjakan, kita bisa menyajikan sebuah page yang befungsi menjaring leads. Misalnya, kita bisa membuat sebuah form yang mengajak audiens untuk memasukkan email mereka di dalamnya. Dari situ kita bisa mendapatkan kontak, dan mereka mendapat hasil dari kuis yang mereka kerjakan. Ada pula beberapa cara untuk mengoptimalkan page ini:
Beberapa orang ingin mengetahui apa yang akan kita lakukan dengan informasi kontak yang mereka berikan. Kita perlu jujur mengutarakan strategi kita agar mereka merasa aman dan menjadi tidak segan untuk memberikan kontaknya. Dan kita juga perlu memastikan kepada mereka bahwa kontak tersebut bersifat privasi untuk perusahaan dan tidak akan disebarkan.
Kita tidak perlu meminta terlalu banyak informasi kepada audiens. Setidaknya melalui kuis tersebut, peserta hanya perlu memberikan alamat email serta nama mereka saja. Terlalu banyak meminta informasi ini juga bisa membuat audiens menjadi malas dan bertanya-tanya akan keamanan privasi mereka, dan malah membuat mereka batal mengikuti kuis tersebut.
Tujuan seseorang mengerjakan kuis adalah untuk mengetahui hasilnya. Karena itu, kita perlu menampilkan hasil kuis yang seru dan menarik agar para peserta mau membagikannya pada setiap platform media sosial. Dan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Judul dari hasil kuis perlu dibuat secara menarik dan tidak sekadar memberikan hasil kepada orang yang mengerjakan kuis tetapi juga mendorong orang lain untuk mau mengikuti kuis yang kita buat, sehingga leads berkualitas yang kita dapatkan pun semakin banyak.
Dalam hasil yang kita berikan kepada peserta perlu juga ditambahkan gambar yang menarik. Biasanya gambar merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh audiens. Dan gambar yang menarik akan menambah motivasi seseorang untuk mau membagikannya pada akun pribadi media sosial mereka.
Ketika menyajikan hasil kuis, kita perlu memuji audiens. Karena kita pasti ingin membuat siapa pun yang mengikuti kuis tersebut merasa senang ketika mendapatkan hasilnya. Gunakan bahasa yang positif sehingga mereka tidak malu untuk membagikannya meski akan dilihat oleh keluarga dan teman terdekatnya. Dari situ, orang lain juga menjadi tertarik untuk mengikuti kuis yang kita buat.
Jangan takut untuk menambahkan tombol CTA di dalam laman hasil. CTA tersebut bisa mengarah ke halaman-halaman yang memang sedang kita ingin kembangkan, seperti laman produk yang ditawarkan, landing page kampanye, dan lain-lain.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Content Marketing dapat Meningkatkan Leads Brand
Kuis memang dapat menjadi satu tools yang efektif bagi brand agar bisa menjaring leads-leads berkualitas yang dibutuhkan. Namun, pastikan juga kuis tersebut dibuat secara menarik dan dapat mendorong seseorang untuk mau membagikannya pada akun media sosial mereka masing-masing.
