Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Kiat Mengoptimalkan Video untuk Kegiatan Content Marketing

By
GetCraft
 •
May 26, 2020

Kini semakin banyak perusahaan besar yang menggunakan konten video untuk mendukung kegiatan pemasaran atau content marketing mereka. Salah satunya IKEA, yang memilih format video sebagai salah satu "jagoan" pada program content marketing mereka. Alia Kemet, US Media & Web Manager IKEA menghabiskan waktu tiga bulan untuk membuat rencana video setahun. Hal itu menunjukkan kalau penggunaan video untuk mendukung content marketing tidak mudah dan butuh perencanaan matang sebelum dieksekusi.

Jika Anda pun berniat mengalokasikan budget marketing untuk konten video, sangat penting untuk mencari tahu tipe video seperti apa, dan cara yang paling relevan untuk melakukannya, seperti yang dijabarkan dalam Chief Content Officer Magazine di contentmarketinginstitute.com berikut ini:

1. Branding

Video kini jadi salah satu medium andal untuk kepentingan brand storytelling, plus bisa ditayangkan di banyak channel pemasaran, mulai dari website sampai media sosial; baik untuk bercerita tentang nilai-nilai perusahaan atau brand, misi perusahaan, sampai promosi produk baru untuk konsumen. Video berpotensi meninggalkan kesan yang lebih seru dibandingkan media lainnya.

Video bukan sekadar "presentasi cerita" saja, melainkan juga cara yang cukup powerful untuk membentuk ikatan emosional dengan audiens. Ketika audiens menyaksikan video dan mengikuti ceritanya, emosi mereka lebih mudah terpicu dari materi audio visual yang tampil di layar.

Kapan terakhir kali Anda mampir ke sebuah website, dan tidak melihat video di dalamnya? Mungkin sepuluh tahun lalu. Tapi kini, video sudah lazim digunakan untuk menceritakan dan mendorong nilai atau citra perusahaan dalam durasi sekitar satu dua menit, atau lebih.

2. Top of Funnel

  • Advertising

Saluran media sosial raksasa seperti Facebook, LinkedIn, dan YouTube kini juga menyediakan fitur iklan untuk menarik traffic, salah satunya buat konten video. Hal ini bisa jadi pendukung untuk menguatkan brand awareness pada kegiatan content marketing.

  • Landing page

Menempatkan video pada landing page situs juga akan membuat traffic di homepage makin baik karena call-to-action yang Anda terapkan bisa lebih tepat sasaran. Menurut Unbounce, menggunakan video pada landing page bisa meningkatkan konversi sampai 80 persen.

  • SEO

Menggunakan video untuk keperluan content marketing pun terbukti bisa menaikkan peringkat di mesin pencari atau ranking di search engine seperti Google. Terkait hal ini, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendorong performa SEO lewat video:

Pertama, buat video dengan call-to-action (misal) ke white paper perusahaan Anda dan menayangkannya di YouTube untuk menarik penonton dan mencapai reach secara maksimal. Dalam hal ini, performa SEO dari video itu (berdasarkan peringkat di Google untuk YouTube) bisa meningkatkan peringkatnya pada mesin pencari. Call-to-action yang Anda tempatkan pada video itu akan mempengaruhi traffic ke white paper di situs perusahaan Anda. Risikonya, bisa saja penonton video terdistraksi oleh tayangan lin di YouTube dan tidak tergugah mengikuti call-to-action pada video Anda.

Kedua, Anda memproduksi video dan manayangkannya di situs perusahaan (bukan YouTube). Untuk ini, Anda bisa memproduksi sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga yang biasa membuat simulasi video self-hosting. Video ini tentunya mesti disokong teks dengan SEM copy yang baik, agar page ranking-nya bagus.

  

3. Middle of Funnel

  • Konten Edukatif

Konten yang bersifat edukatif adalah salah satu kunci kesuksesan content marketing; baik itu berupa konten pendek berbentuk tips instan, panduan praktis, hingga konten panjang yang mendalam. Lalu mengapa menggunakan video? Tentunya karena format video yang menarik bisa menimbulkan pengalaman menyenangkan, dan bisa tidak memakan waktu lama. Konten edukatif ini juga bisa didistribusikan lewat saluran apapun yang digunakan untuk menunjang strategi content marketing Anda.

  • E-mail

Berhubung Anda pasti membuka e-mail setiap hari, maka channel ini bisa jadi cara ampuh untuk berkomunikasi dengan audiens yang disasar secara reguler. Pada bagian "Subject", Gunakan judul dengan call-to-action (CTA) yang catchy.

4. Bottom of Funnel

  • Tentang Kita

Biasanya, banyak yang berpikir bahwa aktivitas bottom-of-the-funnel selalu terkait dengan fitur produk, harga, dan sebagainya. Tetapi, konsumen produk atau bahkan pelanggan tetap juga tertarik memahami tentang "siapa yang menjual", bukan hanya "apa yang dijual" dan "berapa harganya".

Ketika penyedia barang atau jasa sudah bisa memenuhi kualitas dan harga yang sesuai ekspektasi konsumen, kepercayaan yang dirasakan seringkali jadi faktor penentu. Terkait hal itu, video bisa jadi format yang sangat baik untuk mengomunikasikan nilai-nilai yang Anda yakini sebagai brand, atau citra personal Anda sebagai orang yang menawarkan barang atau jasa untuk dibeli.

  • Promosi Berjangka

Promosi dalam jangka waktu tertentu? Cobalah untuk berinvestasi lewat video simple dan berbasis angka, seperti promosi harga. Umumnya, konsumen mendapatkan lebih dari 10 e-mail promosi per hari. Promosi harga Anda tidak akan berhasil bila tidak terlihat, dan video membantu menaikkan open rates. Untuk membuat video Anda semakin menarik, tambahkan efek suara, musik, juga infografis untuk mengantarkan apa yang spesial dari promosi Anda.

Baca juga: Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Video Marketing

5. PR & External Communication

  • Topik Hangat

Merespon topik yang sedang hangat beredar atau diperbincangkan masyarakat bisa membantu konten yang kita buat lebih potensial diterima audiens. Mengingat banyak yang mungkin memanfaatkan taktik riding the wave ini, format video bisa membuat konten Anda lebih stand out. Bahkan jika dikemas secara menarik, ada kemungkinan video menjadi viral.

  • Update Performa

Jangan lupa untuk selalu memantau performa konten, untuk bisa menyusun perencanaan konten yang lebih valid. Pantau juga tren yang sedang ramai dan disukai sasaran audiens, dan meng-update konten dengan hasil pemantauan, agar performa konten terus meningkat; dan mengembangkan konten yang kurang disukai audiens.

→Klik di sini untuk bekerjasama dengan videografer terbaik di Asia Tenggara

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles