Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Apa Saja yang Perlu Diketahui Seputar YouTube Influencer Marketing?

By
iMarketology
 •
May 26, 2020

Video marketing, influencer marketing, dan YouTube adalah kombinasi yang memiliki kekuatan besar dalam kampanye pemasaran digital saat ini. Mengapa?

Banyak studi yang membuktikan bahwa video adalah jenis konten yang paling digemari audiens saat ini dan menghasilkan ROI terbaik dibandingkan jenis konten digital lainnya. Influencer marketing menjadi efektif karena mayoritas audiens lebih mempercayai para influencers daripada iklan milik brand. YouTube, sebagai media sosial yang berbasis video, merupakan media sosial yang tepat bagi brand yang ingin memadukan video marketing dan influencer marketing.

YouTuber adalah para pemilik dan pengelola kanal YouTube sekaligus kreator konten video. Itu sebabnya para YouTuber bisa bekerja sebagai individu atau sebuah tim secara paruh waktu atau penuh waktu. Penghasilan yang diperoleh para YouTuber bisa berasal dari pengelola YouTube, mempromosikan barang dan jasa dari brand, dan donasi dari para audiensnya.

Setiap YouTuber biasanya memiliki karakter dan tema unik pada konten-konten yang mereka hasilkan, dan hal ini membuat mereka memiliki profil audiens setia yang berbeda-beda dan dapat berpotensi menjadi influencers bagi pemilik brand yang ingin menjalankan strategi influencer marketing di YouTube.

Baca Juga: Prediksi Tren Influencer Marketing 2020

Di mana letak kekuatan influencer marketing di YouTube?

Data menunjukkan bahwa lebih dari 5 miliar video ditonton setiap hari oleh lebih dari 1,3 miliar pengguna global YouTube. 80% dari audiens global yang berusia antara 18 sampai dengan 49 tahun mengaku menonton video di YouTube secara reguler. 95% Generasi Z mengakui bahwa mereka adalah pengguna setia YouTube.

YouTube influencer marketing adalah satu-satunya yang memungkinkan untuk meningkatkan brand awareness dan tingkat konversi secara bersamaan dengan satu kali posting konten video.

Selain itu, strategi ini juga tepat digunakan untuk audiens di semua tahap perjalanan pelanggan. Seringkali, konten video dari para YouTuber bisa membawa audiens dari tahap awal sampai akhir perjalanan pelanggan.

Alasannya, para YouTuber dapat dengan mudah mengarahkan audiens untuk melakukan pembelian produk sebuah brand dengan memberikan kode promo khusus dan link ke situs web pemilik brand.

Bagaimana melakukan influencer marketing di YouTube?

  • Mengidentifikasi dan menemukan para YouTube Influencer yang tepat

Brand bisa menemukan para YouTube Influencer secara langsung di YouTube atau melalui jejaring premium seperti GetCraft.

Hal penting yang perlu diperhatikan brand adalah profil dari para subscriber YouTube Influencer tersebut apakah sesuai dengan target pasarnya. Contohnya, seorang YouTuber dengan kanal YouTube bertema politik bisa saja memiliki profil subscriber yang tepat bagi brand di bidang otomotif dan fashion tertentu.

Jumlah subscriber kanal YouTube dan tingkat keterlibatan audiens pada konten video secara rata-rata adalah faktor kedua terpenting dan bisa digunakan sebagai dasar dalam menentukan tarif yang harus dibayar brand kepada YouTuber.

  • Menentukan bentuk kerja sama dan negosiasi

Setelah brand mengidentifikasi dan menemukan YouTuber yang tepat untuk strategi influencer marketing yang dijalankan, brand bisa melakukan komunikasi dengan YouTuber untuk menentukan bentuk kerjasama serta negosiasi reward finansial dan non-finansial.

Bentuk negosiasi seperti, jenis konten video apa yang harus diproduksi, berapa lama atau berapa kali kerja sama tersebut berlangsung, dan lain-lain perlu diperjelas dan ditulis dalam dokumen kerja sama antara brand dengan si influencer.

  • Proses produksi dan publikasi konten

Dalam memproduksi konten video, marketers sebaiknya menyerahkan 100% proses kreatif kepada influencer. Karena, para YouTuber tersebut adalah orang yang paling mengenal audiens mereka. Namun, brand bisa juga memberikan saran-saran dan titipan pesan yang perlu dimasukkan dalam konten video tersebut.

Intinya, biarkan YouTuber berkarya secara alami dalam proses produksi sehingga konten video tidak terasa seperti iklan bagi audiens.

  • Analisa ROI

Brand sebaiknya sudah menentukan tujuan dan ukuran keberhasilan sebelum menjalankan influencer marketing. Data-data statistik yang diperoleh dari situs brand, situs toko online, dan kanal YouTube bisa digunakan sebagai dasar dalam mengukur keberhasilan strategi ini. Apabila ROI yang dihasilkan sesuai harapan, tentu saja brand bisa melanjutkan kerja sama dengan YouTuber tersebut di kemudian hari.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles