Untuk menjalankan strategi marketing dan akhirnya mencapai tujuannya, pihak brand kerap dihadapkan pada pilihan, apakah mereka harus menggunakan jasa pihak lain (outsource) seperti agensi, atau memberdayakan tim internal?
Jika ada yang juga menanyakan hal di atas, jawabannya tidak ada yang lebih baik di antara dua pilihan itu. Tergantung kebutuhan si perusahaan yang membutuhkan.
Karena setiap perusahaan atau pengelola brand memiliki kebutuhan khusus, dan perlu mencari solusi yang paling tepat dan relevan untuk bisa membantu mereka mencapai tujuan pemasaran. Jadi perlu ditimbang dan diukur dulu potensi efektivitas dan efisiensi dari kedua pilihan itu. Karena baik tim internal ataupun oursource memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Hal ini pula yang dibahas pada diskusi Jakarta Marketers Meetup (JMM) yang diadakan GetCraft bekerja sama dengan Loket.com, bertema, “Building a Winning Marketing Team For The Future: In-house or Outsource” pada Rabu 26 Juni 2019 lalu, di GO-LEARN, GO-JEK Office, Jakarta Selatan. Hadir sebagai pembicara, Bahari Ck, Creative Director, GO-JEK, Rhea Danaparamita, Head of Digital Content, Samsung Electronic Indonesia, dipandu oleh moderator Sapto Handriyanto, Sr. VP Strategy, GetCraft.
Menurut Rhea Danaparamita, sebelum menentukan perlu atau tidaknya menggunakan tim in-house atau outsource, mereka perlu menentukan dulu ukuran sukses dari project yang dijalankan. Dan untuk mengukurnya, para pemasar perlu menentukan metriks, yang biasanya juga jadi tolak ukur keberhasilan project tersebut.
Setelah metriks jelas, untuk mencapainya kita perlu:
Memiliki arahan yang jelas, yakni hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Infrastruktur yang baik, atau tim yang dapat mendukung arahan di atas, sehingga dapat berjalan mulus mencapai kesuksesan yang telah ditentukan.
Nah, infrastruktur yang baik itu bisa didapatkan dari tim marketing internal, ataupun outsource, asalkan mampu dikelola secara efisien, hingga bisa memenuhi kebutuhan brand. Dan sebelum menentukannya, kita bisa melihat dahulu apa kelebihan, dan kekurangan dari penggunaan tim internal maupun tim eksternal.
Dalam diskusi yang sama, Bahari Ck dari GO-JEK mengungkapkan, kelebihan dan kekurangan mengoptimalkan tim internal dan outsource seperti agensi adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 5 Situs Marketing yang Insightful dan Layak Subscribe
Berikut beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk menentukan pilihan, pakai tim internal atau outsource. Dan tidak harus mutlak pilih salah satunya, karena banyak marketer juga menggunakan keduanya bersamaan, sesuai kebutuhan dan keahlian masing-masing.
Misal, untuk penyusunan strategi dan tema besar campaign memaksimalkan pemahaman dan sense of belonging dari tim internal; sementara perencanaan dan eksekusi taktis, sampai produksi dan periodic report, mengandalkan talenta vendor kreatif. Dan Anda bisa menelusuri ribuan vendor kreatif terkurasi di GetCraft.com, untuk mendukung kesuksesan kegiatan pemasaran Anda.