Cara Mengatasi Writer's Block Tanpa Basa-Basi

Posted by Kalya Risangdaru on Jul 24, 2018 11:03:53 AM

[edgtf_blockquote show_mark="no" color="#111111" text="Writer’s block doesn’t exist...lack of imagination does. -Cyrese Covelli"]Salah satu musuh terbesar dari para penulis adalah writer’s block. Ada yang bilang, hal itu cuma mitos, ada yang bilang tidak. Ada juga orang yang percaya dengan pilihan kedua, bahwa writer’s block bukanlah sebuah mitos. Adalah sebuah hantu gentayangan yang nyata, karena ia datang dan pergi tanpa diundang.

Pengertian writer’s block sendiri adalah sebuah keadaan di mana seorang penulis sementara kehilangan kemampuannya untuk membuat atau melanjutkan karya tulisnya yang disebabkan oleh apa yang disebut sebagai creativity slowdown. Bahasa mudahnya, para penulis mentok; karena merasa tidak bisa menulis. Keadaan seperti ini menurut saya jangan dianggap remeh, karena, seperti hal lainnya, kita bisa saja pelan-pelan kehilangan kemampuan menulis karena kebablasan terjebak dalam keadaan writer’s block.

Baca Juga: Panduan Utama Menjadi Penulis Lepas

Agar kamu bisa mengerti lebih dalam lagi tentang apa yang sedang kamu hadapi, lebih baik kamu mengetahui apa saja hal-hal yang biasanya memancing keadaan writer’s block. Yang pertama adalah waktu untuk kamu mengerjakan sebuah tulisan. Mungkin saja kamu adalah tipe penulis yang membutuhkan waktu lebih untuk menggodok ide agar lebih matang di awal dengan tujuan saat mengeksekusinya, kamu akan merasa lebih lancar.

Yang kedua adalah ketakutan akan menuangkan ide dalam tulisan serta kritik yang mungkin muncul. Hal ini penting, karena menurut Goinswriter, ada banyak penulis yang gagal melanjutkan kariernya karena hal tersebut. Yang terakhir, jangan kalah dengan perfeksionisme yang mungkin membuat kamu terus menerus berpikir untuk membuat sebuah tulisan sempurna, namun nyatanya kamu tidak pernah mulai menulis.

 

Bagaimana cara melewatinya? Ini bukan panduan basa-basi agar kamu bisa mengatasi writer’s block. Tulisan ini benar-benar bisa membantumu untuk terus menulis dan terjauh dari frustasi berkepanjangan yang ditimbulkan oleh "hantu" tersebut.

Freewriting

Untuk membantu kepalamu terasa lebih segar di saat kamu tetap ingin menulis, cobalah untuk menulis hal lain. Ini saatnya kamu bisa mengambil jarak dari paten-paten yang telah ditetapkan dalam penulisan. Cobalah untuk menulis sebebas mungkin, tanpa kapital dan tanda baca yang benar; jika kamu benar-benar muak dengan hal itu.

Dibenarkan oleh sebuah kutipan dari Maya Angelou, bahwa “The trick is to not overthink it. Write nonsense if you have to. But keep writing, no matter if you’re pleased with the final result or not.” Jika beliau sudah berkata begitu, maka ada baiknya kita coba saja dulu tips dari penulis legendaris asal Amerika yang menulis buku kumpulan puisi terkenal yang berjudul “And Still I Rise” ini.

 

Melakukan Aktivitas Kreatif Lainnya

Melukis, menari, bernyanyi, membaca buku-buku yang tidak ada hubungannya dengan tulisan yang kamu kerjakan saat ini. Melakukan kegiatan kreatif lainnya dapat memberikan kamu inspirasi baru dalam menulis. Angin segar dari doing things you’re not used to, juga akan memberi kamu jeda untuk bernapas sebentar untuk menghilangkan kepenatan dalam kepalamu.

Baca Juga: The Power of Memes dalam Konten

Namun, tujuan utamanya adalah untuk memberikan kamu sebuah ruang untuk menyerap kreativitas dari kegiatan yang telah kamu lakukan. Menurut Hilary Mantel seorang penulis fiksi terkenal, jika kamu merasa stuck, kamu harus pergi dari meja dan lakukan hal-hal lain, namun jangan menelpon atau pergi ke pesta untuk berinteraksi dengan orang lain. Karena jika kamu melakukan itu, kata-kata yang dikatakan orang lain saat berinteraksi dengan kamu akan masuk ke tempat yang seharusnya tidak diisi oleh mereka. Ciptakan sebuah ruang untukmu sendiri dan bersabarlah.

Menyingkirkan Distraksi

Tenggat waktu datang dan diikuti dengan writer’s block? Kalau dua hal tersebut datang di saat bersamaan, sama dengan mimpi terburuk para penulis. Cara mengatasi yang cukup ampuh adalah untuk menyingkirkan seluruh distraksi yang kira-kira dapat mengganggumu. Pikirkan apa saja yang membuatmu semakin jauh dari tulisan yang sedang kamu kerjakan. Mulai dari media sosial yang membuatmu tidak bisa berhenti scrolling, tukar-tukaran memes dengan sahabatmu, hingga pesan WhatsApp dari pacar yang mengajakmu untuk ngopi di daerah Selatan.

Jika kamu kepepet harus menulis, maka disiplin diri untuk menonaktifkan urusan-urusan yang tidak penting tersebut sangat penting. Ambil jarak sebentar, for the sake of your writings. Fokuskan pikiranmu pada alur tulisanmu, baca ulang, ambil waktu sebentar untuk mengedit dan menulislah lagi. Namun, jika kamu bisa mengatasinya, maka kamu berhak menghadiahkan dirimu dengan hal-hal yang kamu sukai. Take a deep breath, make a cup of hot tea and happy writing!

 

Topics: Educating, Writing

Related articles