5 Strategi Marketing Ampuh untuk Freelancer
Sebelumnya, The Crafters sempat membahas tentang langkah-langkah untuk mendapatkan klien buat para pembuat konten lepas (freelancer); entah berkecimpung di dunia penulisan, fotografi, atapun desain grafis.
Dalam ulasan tentang taktik mendapatkan klien itu, disebutkan beberapa di antaranya adalah mencari koneksi sebanyak-banyaknya, sampai memasarkan diri secara online maupun offline.
Tujuannya, agar Anda sebagai freelancer bisa dikenal, tak hanya oleh klien potensial, tapi juga para freelancer lain dan orang-orang kebanyakan. Karena Anda tak pernah tahu, dari mana kesempatan mendapatkan project bakal datang, dan membuat peluang mengembangkan bisnis kreatif Anda semakin lebar.
Maka itu, tak hanya perusahaan, seorang freelancer pun membutuhkan strategi marketing, untuk membangun usaha kreatifnya; apalagi jika Anda termasuk yang baru menjajal peluang di bidang ini. Apa saja pilihan strategi marketing yang cocok untuk para freelancer? Berikut uraiannya:
Menggarap project ‘gratisan’
Strategi marketing ini sebetulnya bisa dibilang lazim dilakukan para freelancer untuk (selain) mempromosikan dirinya, juga buat mengumpulkan contoh karya atau portofolio, yang kelak bisa menjadi materi buat melengkapi proposal saat mencari klien berbayar.
Contohnya, seorang penulis mungkin menawarkan diri untuk menulis blog untuk memasarkan bisnis kecil garapan temannya, secara gratis. Atau seorang fotografer mengajukan jasa memotret acara perkawinan rekannya, tanpa pungutan biaya. Bisa juga, seorang desainer membuatkan desain menu untuk restoran kecil-kecilan yang baru mau dibuka di kawasan dekat rumahnya.
Intinya, project yang biasanya juga disebut pro bono ini bisa menjadi sarana pemasaran yang powerful, karena kita berkesempatan memadati portofolio dengan contoh karya yang bukan hanya buatan, tapi memang dibuat untuk kebutuhan nyata.
Tip saat melakukan project semacam ini adalah, jaga agar project itu tidak terlalu besar, sehingga Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk mengerjakannya. Lalu, akan lebih baik jika klien yang kita bantu punya reputasi yang cukup kuat. Misal, kenalan yang kita bantu kebutuhan kontennya, juga seorang influencer di media sosial yang tentunya punya banyak pengikut.
Karena tip berikutnya adalah usahakan untuk mendapatkan testimonial atau komentar positif dari mereka, terkait kontribusi Anda. Tentunya, respon baik itu harus berasal dari ungkapan jujur, bahwa klien dari project ‘thank you’ ini memang puas dengan hasil kerja Anda.
Satu lagi yang perlu dipastikan, bahwa Anda diizinkan untuk menyiarkan atau menyebarkan (terutama oleh klien potensial), kalau memang Anda yang membuat karya tersebut. Dengan kata lain, tidak ada non-disclosure agreement pada project terkait.
Minta bantuan dari teman dan keluarga
Jangan pernah meremehkan strategi marketing yang satu ini. Karena teman dan keluarga juga punya kenalan lain, yang sangat besar kemungkinannya kelak bakal membutuhkan seorang penulis, desainer grafis, atau fotografer.
Kadang, dengan cara yang aneh, ternyata salah satu anggota keluarga, tanpa bisa diduga, ternyata kenal dengan salah seorang brand manager dari perusahaan skala global yang berpotensi jadi klien besar.
Jadi, yakinlah untuk meminta bantuan dari teman atau keluarga. Ceritakan pada mereka, apa yang sedang Anda lakukan, dan apa bantuan yang Anda harapkan dari mereka; misal, sampaikan pada mereka, kalau Anda sedang mencari klien yang butuh bantuan untuk pengelolaan blog.
Teman dan keluarga, biasanya adalah orang-orang yang memang peduli pada Anda secara personal, dan itu adalah modal yang cukup kuat, untuk mereka membantu memasarkan jasa yang Anda tawarkan.
Dan jika akhirnya mereka menghubungkan Anda dengan kenalannya yang berpeluang besar jadi klien, selalu ingat pula untuk menjaga kepercayaan teman dan anggota keluarga itu. Bekerja lah secara profesional, dengan hasil memuaskan, agar mereka makin bangga dengan Anda.[edgtf_blockquote show_mark="yes" text="Urai jenis konten yang bisa Anda buat secara detail, apa tipe dan kategorinya, berapa harganya, dst. Untuk melengkapinya, lampirkan contoh karya atau cerita tentang project yang pernah Anda garap. Pastikan portoflio Anda juga menunjukkan dengan jernih, seperti apa kualitas yang bisa Anda deliver, agar klien punya ekspektasi yang lebih pasti." color="#45ada8"]
Mengoptimalkan media digital
Sederhana saja: relatif mudah dan murah, adalah alasan kuat buat Anda mengoptimalkan upaya pemasaran jasa sebagai freelancer melalui media digital. Entah itu website, saluran media sosial, atau laman di jejaring kreator konten; ingatlah untuk selalu menampilkan yang terbaik, untuk menunjukkan bahwa Anda memang serius dan fokus menyajikan solusi terbaik yang dibutuhkan klien.
Terkait hal ini, pastikan Anda menampilkan foto profil dengan jelas, yang menunjukkan persona Anda sebagai pekerja kreatif yang meyakinkan dan siap bekerja sama dengan siapa pun. Sampaikan informasi tentang siapa diri Anda, dan apa yang sudah pernah Anda lakukan, sampai bagaimana hasilnya, secara ringkas dan jelas.
Berkomunikasilah dengan lugas dan relevan. Urai jenis konten yang bisa Anda buat secara detail, apa tipe dan kategorinya, berapa harganya, dst. Untuk melengkapinya, lampirkan contoh karya atau cerita tentang project yang pernah Anda garap. Pastikan portoflio Anda juga menunjukkan dengan jernih, seperti apa kualitas yang bisa Anda deliver, agar klien punya ekspektasi yang lebih pasti.
Tak kalah penting juga, pilih saluran media sosial yang tepat. Artinya, jangan asal pasang promosi di mana-mana. Misal, jika calon klien potensial Anda ada di LinkedIn, maka lakukan di situ, ketimbang di Pinterest. Atau, kalau lebih mudah untuk mengarahkan mereka ke website, lakukan hal itu, ketimbang menerangkan jasa Anda panjang lebar di Facebook, atau bahkan via tweet bersambung di Twitter.
Buat kartu nama dan edarkan di event atau kegiatan yang Anda hadiri
Seperti juga sempat diulas pada artikel tentang kiat mendapatkan klien, bahwa sangat penting untuk menyempatkan diri menghadiri event lokal atau kegiatan komunitas yang terkait dengan bidang kreatif yang digeluti. Tujuannya, ya berjejaring dan memperluas koneksi.
Siapkan kartu nama yang menerangkan solusi atau jasa yang bisa Anda lakukan untuk membantu kebutuhan konten calon klien. Saat bertemu atau berkenalan dengan siapapun di acara tertentu, Anda bisa mengedarkan kartu nama Anda; mungkin saja suatu saat mereka membutuhkan jasa Anda.
Kalau Anda seorang penulis misalnya, lalu ada event tentang business blogging misalnya, sebaiknya Anda luangkan waktu untuk menghadirinya; karena besar peluang, di sana akan ada pengelola brand atau bisnis yang tertarik mengetahui tentang bagaimana blogging bisa membantu kegiatan pemasaran mereka.
Cari informasi tentang siapa saja yang datang, temukan celah bagaimana Anda bisa menjangkau atau mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan mereka. Perkenalkan diri Anda dengan proper, dan berikan kartu nama sebagai tanda perkenalan. Tinggalkan impresi positif, dan akan lebih baik lagi kalau bisa sampai bertukar nomor kontak.
Hubungi koneksi, kenalan, atau bahkan orang asing yang potensial menjadi klien
Selain berjejaring, mendatangi event lokal atau kegiatan komunitas, yang juga bisa dilakukan adalah menghubungi koneksi, kenalan, atau bahkan orang asing yang potensial menjadi klien Anda. Caranya bisa via telepon atau email. Ceritakan pada mereka jasa yang Anda tawarkan, dan ingatkan untuk jangan ragu menghubungi Anda jika butuh bantuan terkait jasa tersebut.
Kiat untuk poin ini adalah, ingatlah untuk selalu mencari tahu dan memastikan dulu, siapa yang bakal kita ajak bicara. Dalam hal ini, riset kecil-kecilan pun bisa jadi berperan krusial. Jangan sampai, saat Anda menghubungi kenalan yang mungkin sebelumnya Anda ketahui seorang marketing manager di perusahaan A, padahal kini ia sudah berada di perusahaan B.
Akurasi informasi tentang siapa lawan bicara Anda bakal meningkatkan kesan bahwa Anda memang peduli dan memperhatikan mereka. Sehingga mereka pun jadi punya cukup alasan untuk mencoba mendengar dan memperhatikan Anda.
Tentang hal ini pula, jangan ngotot jualan sampai membuat mereka merasa terganggu atau bahkan terintimidasi dengan penawaran Anda. Anggap saja kegiatan ini seperti membangun relasi. Mungkin, perbincangan pertama memang hanya sebatas ngobrol dulu. Mencairkan suasana dan me-recall hubungan Anda dengan mereka.
Temukan apa yang menarik buat mereka, dan cobalah untuk bicara dengan bahasa dan cara yang biasa mereka lakukan. Dan jadikan hal itu sebagai amunisi untuk menggiring mereka, agar kelak menghubungi kita saat mereka membutuhkan kreator konten untuk bisnis atau perusahaannya.
Karena meski seringkali diremehkan, menjadi freelance itu adalah urusan serius, dan sama dengan bisnis apapun yang dirintis oleh siapapun; butuh kerja keras dan keuletan buat mengembangkannya.
Coba pilih dua atau tiga dari strategi marketing di atas, dan konsisten terapkan strategi itu selama tiga sampai enam bulan ke depan. Sembari jalan, Anda bisa sambil mengevaluasi, bagaimana dampak strategi yang digunakan terhadap kelangsungan, juga perkembangan bisnis Anda, sebagai freelancer.
Topics: Educating, Photography, Visual Design, Writing