Tips Influencer: Menulis Sponsored Content Sesuai Personamu

Posted by Kalya Risangdaru on Aug 24, 2018 2:00:24 PM

Mungkin pernah terbesit satu atau dua kali di benak para influencer, jika konten-konten yang mereka suguhkan di akun media sosialnya terlalu banyak terisi dengan konten berbayar (sponsored content), apakah kredibilitas persona dan akun mereka punya potensi untuk bisa diragukan oleh followers-nya?

Jawabannya: tergantung. Memang, banyak influencer saat ini yang berhasil mengakali hal ini dengan cara-cara mereka sendiri. Bahkan, bayangkan saja, akan menjadi hal yang unik apabila para influencer dapat tetap menyampaikan sponsored content mereka dengan posting-an personalnya.

Di bagian inilah, para influencer diuji kemampuan kreatifnya. Bagaimana merangkai sponsored content dengan baik di akun media sosial mereka, terutama Instagram. Alasan di baliknya, biasanya kebanyakan seputar keindahan dan kecocokkan visual dari sponsored content tersebut.

Cara mengakalinya? Bisa dimulai dengan mengkurasi sponsored content yang ditawarkan, hingga konsiderasi penulisan dan pemilihan visual yang tepat agar sebagai influencer, kita tidak terburu-buru menghapus posting-an tersebut saat kontrak selesai.

 

 

Kurasi bentuk sponsored content

Mengapa penting untuk memiliki sponsored content yang ideal untuk kamu? Mudah saja, karena kamu tidak mau melenceng jauh dari persona dan aesthetic yang selama ini sudah kamu bangun. Contohnya, jika bicara kurasi konten, maka sebagai lifestyle influencer yang sedang mengampanyekan healthy lifestyle, kamu akan menghindari mengiklan rokok atau minuman beralkohol.

Baca Juga: Ini Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pembayaran Kreator

Hal-hal seperti itu harus selalu kamu perhatikan untuk menghindari backlash dari follower-mu yang kemungkinan akan berujung bingung dengan konsistensi kontenmu. Beberapa influencer juga pernah berbagi cerita bahwa mereka tidak menerima sponsored content berupa poster atau “jualan” plek-plek-an. Alasannya karena, persona mereka di media sosial tersebut akan terkesan tidak kreatif dan secara perlahan dapat menurunkan kredibilitas di mata para followers.

Posting-an Instagram bisa kamu rangkai dengan caption yang apik dan visual yang menarik. Sampaikan pesan pada klien yang bekerja sama denganmu untuk memberikanmu ruang kreatif yang cukup! Dan pastikan juga, bahwa konteks yang disampaikan dalam sponsored content-mu tetap bisa diterima followers dengan baik.

Orisinalitas dalam konten yang dibuat oleh influencer juga berperan penting untuk kelangsungan sponsored content tersebut. Kembali lagi, influencer marketing dirasa berhasil karena pesan yang disampaikan selalu dirangkai kembali secara menarik lewat persona para influencer ini. Jadi, enggak ada salahnya untuk picky asal kamu bisa tetap berkarya dengan gaya dan suaramu sendiri, kan?

Posting-an tetap

Saya ingat, saat ngobrol soal sponsored content di Instagram, Kemas Dwisatria atau @kemasacil nyeletuk “Sebagai influencer, kita harus buat posting-an sekreatif mungkin. Supaya setelah campaign-nya selesai pun, kita enggak perlu menghapus posting-an itu,” katanya. Sebagai ilustrator dan influencer yang sudah cukup lama berkarya, ia merasa bahwa keprofesionalitasnya diuji dengan beragam sponsored content yang ditawarkan padanya.

Laman feed Instagram ternyata bukan berguna sebagai persona saja, tapi juga portofolio. Klien yang tertarik bekerja sama pasti sudah melakukan riset atau setidaknya ngintip ke akun Instagram para influencer terlebih dahulu sebelum memutuskan penawaran kolaborasi. Maka itu, craft it well and efficiently!

Baca Juga: Cara Menentukan Harga Posting Bagi Influencer

Tips lainnya untuk memaksimalkan tone of voice dalam sponsored content-mu adalah dengan penyampaian story telling. Kita sudah sering mendengar istilah ini, namun memang cukup sulit merangkainya jika belum terbiasa. Imbuhkan pengalaman pribadimu dalam caption yang kamu sajikan di sponsored content. Bagi para influencer yang berhasil mengedukasi para followers-nya untuk membaca tulisan panjang di Instagram, maka sponsored content ini akan lebih berhasil dan worth to keep on your feed!

 

 

Topics: Educating, Influencer Marketing

Related articles