Tips Membuat Pitching Kreatif yang Menarik Klien

Posted by Kalya Risangdaru on Sep 6, 2018 3:41:58 PM

Ditantang klien untuk memberikan konsep dan idemu sebagai kreator lewat pitching kreatif? Siapa takut?!

Sebuah pitching kreatif memang merupakan sebuah tantangan bagi para kreator. Kadang, hal ini membuat para kreator gugup, bahkan takut untuk menjalankan sebuah pitching. Padahal, di saat seorang kreator menyanggupi tantangan itu, mereka berkesempatan untuk bereksplorasi dari konten-konten yang biasa mereka buat.

Kebingungan saat membuat pitching kreatif sangat sering terjadi jika kreator tidak tahu apa saja elemen-elemen dasar yang dapat disertakan ke dalam hasil akhirnya. Bisa saja karena si kreator memiliki terlalu banyak ide hingga tidak tahu cara menyampaikannya dalam sebuah pitching kreatif.

Untuk menghindari hal tersebut, Crafters akan memberikan beberapa tips dalam bentuk elemen yang dapat diperhatikan para kreator pada saat membuat sebuah pitching kreatif yang akan dipresentasikan ke siapapun kliennya. Di luar bagaimana cara kamu, sebagai kreator menyampaikan pitching kreatifnya, ada elemen-elemen penting yang lebih baik digunakan dalam sebuah pitching tersebut.

Baca Juga: Ini Hal Yang Perlu Kamu Tahu Soal Pembayaran Kreator

 

Bring Out Your Personality

Salah satu cara terbaik untuk memberikan impresi yang baik ke klien adalah dengan menyampaikan pitching lewat personality yang kuat. Dengan begitu, klien dapat merasa lebih mengenal si kreator itu sendiri. Di awal presentasi, kamu dapat menyisipkan cerita-cerita menarikmu saat menjalani karier sebagai kreator yang menginspirasi para klien. Jadi, kamu bisa memulai pitching-mu dengan santai ketimbang harus terlalu formal memperkenalkan dirimu.

Selain itu, jelaskanlah konsep yang akan kamu propose dengan bercerita. Dengan begitu, presentasi pitching kreatif yang kamu jalani bisa terasa lebih luwes. Jangan terlalu dalam menjelaskan hal teknis yang membosankan saat melakukan presentasi tersebut, karena klien ingin mencari keunikan dari presentasi yang kamu sajikan--bukan hal-hal umum yang mungkin dipresentasikan oleh kreator lain.

The trick is, kamu harus mencari ide besar dari keseluruhan pitching kreatifmu. Jangan berlebihan juga dalam menjelaskan, yang artinya, jangan janjikan hal yang tidak dapat kamu lakukan. Apalagi, jika sudah bicara soal biaya, which brings us to the second point.

 

Ketentuan Rate Card yang Jelas

Jangan main-main jika sudah bicara soal pembayaran dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu. Sebagai kreator, kamu memiliki hak penuh untuk menentukan harga. Ditambah lagi, pertimbangan-pertimbangan yang bisa kamu pikirkan di awal, contohnya seperti down payment.

Di dalam rate card, kamu juga harus selalu detail menyebutkan hal-hal yang akan kamu berikan dan tidak akan berikan. Harga juga sebaiknya dituliskan dengan nominal yang jelas agar tidak membuat klien bingung dan pada akhirnya terjadi miskomunikasi.

Baca Juga: Cara Membuat Peta Konsep Kreatif

Solutif

Yang terakhir ingin kamu tawarkan ke klien dalam pitching kreatifmu adalah solusi dari masalah-masalah mereka. Jangan biarkan ide/konsep yang kamu buat mengambang tanpa ada kejelasan. Karena pada akhirnya, yang diinginkan klien adalah cara kreator menanggulangi masalah yang sedang mereka hadapi. Contohnya, ketika klien memiliki sebuah masalah visual, maka sebagai desainer, kamu harus memberikan solusi visual yang dapat membantu, tidak hanya memberikan serta menjelaskan portofolio-mu saja.

Menjadi solutif di saat pitching kreatif perlu kamu pikirkan matang-matang. Bukan berarti, sebagai kreator kamu tidak bisa memberikan penolakan atas apa yang ditawarkan oleh klien. Teguh dengan solusi yang kamu tawarkan, asal tidak berlebihan. Pasti, klien juga ingin mengetahui alasan-alasan di balik solusi yang kamu tawarkan tersebut. Maka itu, jelaskan secara baik dan pastikan si klien mengerti dengan jelas!

 

Rencana Back-Up

Tidak semua orang akan menyukai ide atau konsep yang sudah kamu buat. Kegagalan mungkin saja terjadi, jangan kecil hati. Namun, sebagai kreator yang profesional, memiliki plan B, C dan seterusnya tidak salah juga. Bahkan, ada beberapa pitching kreatif yang pada akhirnya memenangkan rencana terakhir si kreator.

Pada akhirnya, kreator hanya perlu menyalurkan ide/konsep kreatifnya yang sudah matang ke klien. Sikap baik dan impresi positif harus tetap kita berikan kepada mereka, apapun keputusannya. Suksesnya pitching kreatif yang kamu lakukan tidak kalah pentingnya dengan relasi baik yang telah kamu bangun dengan klien tersebut.

Praktikkan trik yang kamu dapat dari artikel ini dalam pitching kreatifmu, dan bergabunglah dengan GetCraft sebagai kreator untuk terkoneksi dengan brand-brand terpercaya. Caranya? Dengan menekan tombol di bawah ini.

Topics: Educating

Related articles