5 Tips Menulis Artikel Sejarah untuk Media Online

Posted by Andhini Puteri on Feb 23, 2018 7:09:17 PM

Menulis artikel sejarah nyatanya memiliki proses yang berbeda dengan menulis artikel pada umumnya. Artikel yang dibuat oleh sejarawan pun berbeda pula dengan hasil tulisan yang dibuat seorang jurnalis.

Namun Anda tak perlu menjadi seorang sejarawan untuk bisa menulis artikel sejarah, terutama di media online. Ikuti tips dari Tyson Tirta, sejarawan dan penulis kolom sejarah di Tirto.id.

1. Jangan pernah membatasi bacaan

Sebelum mulai menulis, perkuat fondasinya dulu, dengan cara memperkaya wawasan dan bacaan seluasnya, tapi harus bisa menyaring bahan sevalid mungkin. Anda harus mempunyai banyak bekal untuk ditampung di kepala.
Dalam mengumpulkan sumber untuk bahan penulisan, carilah sumber yang tidak bias, sebisa mungkin tidak dari tangan kedua, tidak dari perantara. Kalau Anda bisa mengakses ke sumbernya yang valid, nilainya sudah plus.

2. Familier dengan IT, informasi, dan teknologi

Tujuannya untuk menarik relevansi. Anda harus membangun kepekaan dengan zaman sekarang, apa yang sedang terjadi di era ini, apakah masih relevan jika menggunakan cara-cara lama, dan sebagainya. Intinya, membangun kedekatan dengan audiens di era digital; salah satu caranya akrab dengan teknologi, agar tidak dianggap konvensional, dan karya tulisannya relevan dengan keadaan zaman sekarang.

Artikel yang berupa tulisan panjang bisa jadi menarik jika diselipkan dengan ilustrasi, infografis, atau video kreatif pendukung. "Kalau untuk sejarawan, dulu kan kritiknya, sejarawan itu hanya paham masa lalu. Untuk membangun sesuatu yang menarik untuk anak zaman sekarang, kita harus patahkan stigma bahwa sejarawan hanya paham masa lalu. Memahami zaman sekarang harusnya dengan perbekalan akan apa yang ia dapat di masa lalu," ujar Tyson.

3. Rajin menulis

Setiap hari, luangkan waktu setengah sampai satu jam untuk menulis apa pun, tidak selalu harus menulis tentang sejarah, topik apa pun bisa diangkat, bahkan bisa juga cerita tentang cerita pengalaman Anda sepulang dari menonton film bioskop terbaru atau menulis laporan konser, atau bahkan keseharian. Dengan melakukan ini, hasil karya tulisan Anda bisa semakin bagus karena makin terasah/terbiasa menulis.Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Ulasan

4. Jangan membatasi diri dengan outline/struktur tulisan

Tidak ada yang akan melarang Anda jika membuat sebuah artikel yang tidak mengikuti struktur umum penulisan (semisal: pembuka, isi, dan penutup/kesimpulan). "Untuk tulisan sejarah, jangan kaku, karena enggak selalu tulisan itu dibuka dengan introduction, bikin saja sesuatu yang provokatif, misalnya paragraf pertama dibuat seprovokatif mungkin asal tidak berbohong, tujuannya untuk menarik pembaca agar penasaran dan lanjut membaca ke paragraf kedua," ujar Tyson.

5. Buatlah tulisan yang provokatif, teatrikal, dramatis namun efisien

Salah satu nilai jual tulisan sejarah adalah bagaimana cara penulisnya menginterpretasikan "penemuannya" dari berbagai data, wawancara, dan opini pribadinya akan suatu topik ini. Setelah menginterpretasi sumbernya, buatlah kritik. Sang penulis harus tetap selalu punya keingintahuan yang tinggi terhadap apa pun agar tulisannya semakin detail dan kaya.

Buatlah tulisan yang provokatif namun bisa menggugah pembaca untuk menyelami tulisan tersebut lebih lanjut. Sampaikan dengan cara yang teatrikal dan dramatis, meski melalui tulisan. Teatrikal di sini maksudnya adalah bisa membangkitkan imajinasi pembacanya.

Usahakan tulisan di media online sesingkat dan sepadat mungkin, sesuai reading time artikel di media yang bersangkutan. Biasanya, sudah ditentukan batasan, misal tidak boleh lebih dari 1200 - 1500 kata untuk dibaca dalam 4 menit.

Topics: Educating, Writing

Related articles